PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Investment Management meluncurkan produk reksa dana Exchange Traded Fund (ETF), Senin (30/9). ETF ini mengacu pada indeks LQ45 dengan pendekatan investasi pasif.
Produk investasi berkode XPCR ini merupakan ETF ke-8 yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. XPCR merupakan ETF pertama yang diterbitkan PNM Investment Management.
Direktur Utama PNM Investment Management Bambang Siswaji mengatakan menargetkan dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) untuk ETF ini sebesar Rp200 miliar hingga tahun depan.
"Hingga saat ini, total dana kelolaan yang sudah masuk ke produk ini sebesar Rp6 miliar," kata Bambang di BEI, Jakarta, Senin (30/9).
Bambang mengatakan investor yang masuk ke produk reksa dana ini masih didominasi oleh investor institusi dengan jumlah lebih dari 10 investor.
"Mayoritas berasal dari dana pensiun, kemudian asuransi, dan ada juga yayasan. Untuk jangka menengah panjang, kami akan masuk ke investor ritel," ujar Bambang.
Sementara itu, pemilihan indeks LQ45 merupakan hasil penjajakan terhadap nasabah investor PNM Investment Management. Indeks ini, kata Bambang, masih sangat diminati oleh investor. Sebab, indeks LQ45 mengukur performa harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, dan didukung fundamental perusahaan yang baik
"Saat kinerja pasar saham terkoreksi, inilah waktu yang tepat bagi investor beli ETF dan cocok bagi investor dengan skala investasi jangka panjang,” tuturnya.
Untuk mendukung produk ini, PNM menggandeng Mandiri Sekuritas sebagai dealer partisipan dan PT Bank DBS Indonesia sebagai Bank Kustodian.