Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengungkapkan bahwa penyelenggaraan PON XX Papua membawa dampak ekonomi kepada warga setempat. Menurutnya, pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang ia temui mengaku mendapatkan keuntungan lebih dari biasanya.
“Secara ekonomi saya lihat begitu menggeliat, saya melihatnya masyarakat juga bisa aktif berjualan ya. Saya tanya ibu bapak, katanya sebelumnya-sebelumnya, misalnya hanya mendapat penghasilan 1, sekarang sampai 3-4 kali lipat. Syukurlah karena mereka senang, mudah-mudahan, ini bisa menggerakkan ekonomi masyarakat yang ada di Papua,” ujar Menpora Amali yang dikutip dari situs resmi Kemenpora pada Rabu (6/10/2021).
PON XX mulai dilaksanakan pada 2 Oktober 2021 dan tersebar di empat klaster yaitu Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Merauke dan Mimika. Pesta olahraga ini menghadirkan kontingen dari 34 provinsi yang terdiri dari 6.116 atlet tamu, dan 923 atlet tuan rumah.
Dalam kesempatan yang sama, Menpora Amali juga menyampaikan perkembangan terkini dari penyelenggaraan PON XX Papua. Menurutnya, sejak upacara pembukaan 2 Oktober lalu hingga saat ini seluruh pertandingan dari berbagai cabang olahraga di empat klaster tersebut berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan perencanaan. Bahkan, sejumlah cabor sudah menyelesaikan pertandingan dan atletnya sudah pulang ke daerah masing-masing.
“Sampai dengan saat ini baik itu di klaster Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Merauke dan Mimika, pertandingan berjalan sesuai dengan perencanaan kita, semua dan normal. Tidak ada hal yang sangat signifikan yang mengganggu jalannya pertandingan,” ucap Menpora Amali.
Meski demikian, Menpora Amali mengakui bahwa dalam penyelenggaraan PON XX ini terdapat beberapa protes kecil. Namun menurutnya, hal seperti itu sudah biasa terjadi ketika event olahraga berlangsung, bahkan ketika penyelenggaraan dalam situasi normal pun hal tersebut juga sering terjadi.
Jika dilihat dari penerapan protokol kesehatan saat PON XX berlangsung, Menpora melihat bahwa seluruh pihak yang ada sudah mengikuti prokes dengan baik.
“Dan juga penerapan protokol kesehatan (prokes) secara umum saya lihat sudah baik. Panitia penyelenggara, kemudian atlet, pelatih dan tenaga pendamping sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan prosedur yang sudah disepakati atau ditetapkan oleh Satgas Covid-19,” jelasnya.
Disamping itu, Menpora Amali juga menyampaikan bahwa kegiatan PON XX ini menerapkan sitem bubble to bubble, sehingga para atlet hanya boleh beraktivitas dari tempat penginapan ke tempat pertandingan saja. Begitupun sebaliknya, dari tempat pertandingan langsung ke tempat penginapan. Kemudian sebelum pertandingan dimulai, para atlet akan melakukan tes antigen secara reguler.