Duta Besar RI untuk Mesir Helmy Fauzi menyampaikan, nilai potensi pasar di Benua Afrika sangat besar, yaitu mencapai sekitar Rp7.900 triliun.
"Sementara nilai ekspor Indonesia ke kawasan ini baru sekitar Rp60,9 triliun," tutur Dubes Helmy.
Hal tersebut ia sampaikan berkaitan dengan keterlibatan Indonesia dalam kegiatan Forum bisnis bertajuk Pameran Dagang Intra-Afrika (IATF) di Kairo, Mesir.
Ia pun meyakini bahwa Mesir bisa menjadi simpul pemasaran produk Indonesia untuk kawasan Afrika. Terlebih dengan adanya Terusan Suez yang menjadi salah satu faktor pendukung kesuksesan kegiatan ekonomi di kawasan ini.
"Yang harus kita lakukan hanyalah meningkatkan intensitas promosi dan upaya penetrasi ke pasar Afrika, ujar Dubes Helmy menambahkan. Dalam kegiatan yang berlangsung pada 11-17 Desember ini, KBRI Kairo meresmikan ruang pameran bertajuk "Paviliun Indonesia" guna memfasilitasi perusahaaan-perusahaan dari dalam negeri yang ingin meramaikan IATF.
Setidaknya tercatat ada tiga BUMN, 12 perusahaan swasta, dan satu institusi keuangan yang meramaikan Paviliun Indonesia.
Pada hari ketiga kegiatan, Indonesia telah berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar Rp1,48 triliun.
Meski begitu, perolehan tersebut masih sementara dan akan diusahakan agar bisa meningkat hingga hari terakhir perhelatan IATF.
""Nilai potensi itu baru sementara, ini membuktikan bahwa masih banyak yang bisa kita lakukan untuk memperluas pasar Indonesia di Mesir," pungkas Dubes Helmy. (ant)