close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Emiten properti PT PP Properti Tbk. (PPRO) menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp1,3 triliun pada 2019. / Alinea.id/Eka Setiyaningsih
icon caption
Emiten properti PT PP Properti Tbk. (PPRO) menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp1,3 triliun pada 2019. / Alinea.id/Eka Setiyaningsih
Bisnis
Rabu, 10 April 2019 16:49

PP Properti siapkan capex Rp1,3 triliun pada 2019

Capex akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan beberapa proyek yang sedang berjalan saat ini dan pembayaran pembelian lahan
swipe

Emiten properti PT PP Properti Tbk. (PPRO) menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp1,3 triliun pada 2019. Angka ini lebih kecil dari capex tahun sebelumnya Rp1,8 triliun.

Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat mengatakan capex berasal dari kas internal dan pinjaman bank.

"Porsinya diusahakan 30% dari kas internal, nanti kekurangannya dari eksternal" kata dia saat konfetensi pers di Plaza PP, Jakarta, Rabu (10/4).

Menurut Taufik, dana capex tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan beberapa proyek yang sedang berjalan saat ini dan pembayaran pembelian lahan.

Taufik mengatakan, PPRO akan menggarap tiga proyek apartemen baru dengan nilai mencapai Rp1,2 triliun pada tahun ini. Ketiga apartemen baru ini berlokasi di Cibubur, Surabaya, dan Yogyakarta.

Adapun pembangunan apartemen dilakukan dengan menggandeng pihak ketiga untuk efesiensi biaya pembangunan.

“Untuk di Yogyakarta nanti kami akan bekerjasama dengan koperasi dari universitas di wilayah Babarsari, ini untuk pembangunan tower kedua," ucapnya.

Pendapatan bersih dan marketing sales

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PP Properti Indaryanto mengatakan PPRO membidik marketing sales sebesar Rp4,18 triliun pada 2019, atau naik  20% dari sebelumnya Rp3,48 triliun. Perseroan juga menargetkan pendapatan sebesar Rp2,99 triliun pada 2019, naik dari revenue 2018 sebesar Rp2,56 triliun.

Menurut Indaryanto, perusahaan tahun ini akan membidik pendapatan berulang (reccuring income) menjadi 9%- 12%, naik dari tahun 2018 yang masih sebesar 8%-9%. 

Recurring income akan digenjot dari produk properti di unit bisnis komersial dan hospitality. Salah satunya, dua hotel yang beroperasi pada 2018 yakni, Prime Park Pekanbaru dan Palm Park hotel Surabaya.

Di samping itu, PPRO akan fokus pada pengembangan lahan yang telah dimiliki seluas 300 hektare (ha). Anak usaha PT PP Tbk. (PTPP) ini juga akan tetap fokus menggarap properti dengan target kelas menengah di daerah yang minat belinya tinggi. Indaryanto mengatakan perusahaan juga masih selektif masuk ke pasar kelas atas.

Pada 2018, PPRO berhasil menaikkan marketing sales dari proyek-proyek properti perusahaan. Adapun kontribusinya yakni proyek Grand Shamaya (Surabaya) sebesar 30%, Grand Dharmahusada Lagoon (Surabaya) sebesar 18%, Westown View  (Surabaya) sebesar 15%, Grand Sungkono Lagoon (Surabaya) sebesar 13%, Grand Kamala Lagoon (Kalimalang) sebesar 6%, dan proyek- proyek realty serta komersial lainnya.

Sementara, pendapatan bersih PPRO turun 5,64% yoy pada 2018 menjadi Rp2,56 triliun dari sebelumnya Rp2,71 triliun. Sedangkan, pada 2018, perseroan mampu mencatat pertumbuhan laba bersih hingga 5,97% menjadi Rp471,26 miliar, dari tahun sebelumnya senilai Rp444,67 miliar. Tahun ini, PPRO juga membidik laba bersih naik menjadi Rp556,09 miliar.
 

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan