close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Budi Waseso. Foto: Bulog
icon caption
Budi Waseso. Foto: Bulog
Bisnis
Sabtu, 29 April 2023 13:51

PR belum tuntas, Budi Waseso jadi Dirut Bulog lagi

Pada kali pertama, pria yang akrab dipanggil Buwas ini, menjadi Dirut Bulog pada tahun 2018.
swipe

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengangkat kembali Budi Waseso sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog. Pengangkatannya berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-91/MBU/04/2023 tanggal 27 April 2023 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direktsi Perub Bulog.

"Segenap Keluarga Besar Perum Bulog mengucapkan selamat kepada Bapak BUDI WASESO yang telah diangkat kembali menjadi Direktur Utama Perum BULOG," dikutip dari akun instagram resmi Perum Bulog @perum.bulog, Sabtu (29/4).

Pada kali pertama, pria yang akrab dipanggil Buwas ini, menjadi Dirut Bulog pada tahun 2018. Saat itu, ia menggantikan Djarot Kusumayakti, Jumat (27/4). 

Selain Buwas, Teten Masduki yang kini menjadi Menkop UKM, juga diangkat menjadi Ketua Dewan Pengawas Bulog, menggantikan Sudar Sastro Atmojo. Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN dengan nomor SK-115/MBU/04/2018. 

Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro menjelaskan perombakan direksi di Perum Bulog merupakan salah satu bentuk penyegaran manajemen perusahaan. Sebagai upaya memperkuat perannya sebagai stabilisator harga pangan, serta bahan pokok lainnya, di luar beras dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional. 

"Ini sebuah bentuk penyegaran dalam manejemen perusahaan," kata dia dalam keterangan tertulisnya. 

Sebagai informasi, Bulog masih memiliki PR untuk menstabilkan harga beras yang sempat menarik perhatian Presiden Joko Widodo. Kala itu, ia mendatangi di Pasar Tugu Palsigunung, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat. 

”Saya lihat bagus semua. Bawang merah bagus, telur turun, bawang putih stabil, ayam juga di angka Rp32.000, Rp35.000, stabil. Yang belum turun memang beras,” kata Jokowi, Kamis (13/4).

Untuk mengatasi hal itu, Presiden mengaku telah menginstruksikan Bulog untuk segera melakukan langkah cepat. Salah satunya dengan menggelar operasi pasar agar harga beras stabil. 

"Tadi, saya sudah perintahkan Bulog untuk segera ke pasar ini agar ada seperti operasi pasar,” kata Presiden.

Menurut Wakil Kepala Bulog 1999-2000 Sapuan Gafar, harga beras masih tinggi karena pasar belum jenuh. Pasar masih 'lapar' beras. Salah satu indikatornya adalah rendahnya stok beras yang ada di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta, pasar yang menjadi referensi hampir semua pasar beras di Indonesia.

Dalam kondisi normal, stok beras harian di PIBC sekitar 30.000 ton. Pada 2021 dan 2022, stok beras harian selalu dalam kondisi normal. Stok beras harian terendah sekitar 27.000 ton. Stok ini anjlok drastis sejak Januari 2023. Bahkan, di Februari stok beras harian tinggal separuh dari kondisi normal. Sempat naik di Maret, tapi stok turun lagi di April 2023.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan