Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, mencopot Menteri Energi, Bento Albuquerque, buntut daari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh Petrobras yang notabene perusahaan milik negara.
Dikutip dari Reuters, Kamis (12/5), Albuquerque menolak mengubah kebijakan harga BBM Perobras atau membuat subsidi. Pencopotan itu pun dilakukan pada Rabu (11/5).
Albuquerque kini digantikan oleh Penasihat Kementerian Ekonomi, Adolfo Sachsida. Usai resmi menjabat, Sachsida menganggap jabatan barunya sebagai tantangan terbesar.
"Saya berterima kasih kepada Presiden Bolsonaro atas kepercayaannya, Menteri Guedes (Menteri Ekonomi) atas dukungannya dan Menteri Albuquerque atas karyanya untuk Brasil. Dengan banyak kerja dan dedikasi, saya berharap dapat menghadapi tantangan ini," katanya.
Sementara, dilansir dari AFP, Kamis (12/5), Kementerian Energi menyatakan, pergantian lantaran Albuquerque mengundurkan diri usai menemui presiden. Alasan pengunduran diri itu lantaran persoalan personal.
Sebelum peristiwa pencopotan terjadi, Presiden Bolsonaro mendesak perusahaan minyak negara itu agar tidak menaikkan harga BBM. Kenaikan harga lebih lanjut akan memberatkan masyarakat.
Bolsonaro kian marah saat mengetahui Petrobras membukukan laba kuartal I-2022 sekitar US$9 miliar, hampir 40 kali lebih tinggi dari kuartal yang sama tahun sebelumnya. Di sisi lain, Petrobras pada Senin (9/5) menaikkan harga solar sebesar 9% yang dinilai sejalan dengan kebijakannya untuk melacak tarif global.
Tahun lalu, harga bahan bakar di Brasil melonjak lebih dari 33%. Hal itu mendorong inflasi tahunan Brasil lebih dari 12%yang menggerus pendapatan warga.