close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Joko Widodo. Foto sumber: Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden
icon caption
Presiden Joko Widodo. Foto sumber: Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden
Bisnis
Rabu, 24 November 2021 11:45

Presiden: Investasi menjadi jangkar pertumbuhan ekonomi nasional

Investasi menjadi jangkar pemulihan ekonomi karena APBN semua negara mengalami kondisi yang sama, yakni mengalami defisit.
swipe

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, investasi menjadi jangkar pertumbuhan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian ekonomi secara global setelah merebaknya pandemi Covid-19.

“Investasi menjadi jangkar pemulihan ekonomi karena APBN semua negara juga sama. Defisit, semua defisit. Semua negara juga mengkhawatirkan terjadinya defisit," kata Presiden Jokowi pada rapat pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tahun 2021 di Jakarta, Rabu (24/11).

Kondisi saat ini menunjukkan hasil ekonomi yang tidak menentu. Sehingga mengakibatkan guncangan di berbagai sektor perekonomian dan defisit. Diharapkan para jajaran menteri kabinet dan pemimpin daerah memperhatikannya.

Namun, di hadapan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju, gubernur, bupati, dan wali kota yang hadir, Presiden Jokowi mengingatkan, apabila defisit dikembalikan ke situasi normal maka akan terjadi guncangan lagi (shock).

“Pandemi ini dampaknya betul-betul ke mana-mana. Ke semua titik ada semuanya. Bayangkan, dana puluhan ribu triliun rupiah direm bareng-bareng karena ingin kembali ke defisit yang normal. Ini juga menakutkan, tetapi belum ada kalkulasinya," ujar Presiden Jokowi.

Selain itu, Jokowi mengingatkan keberhasilan dalam pandemi bukan hanya berfokus pada APBN saja melainkan juga pada pengendalian pandemi Covid-19, yang merupakan kunci dari meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah investasi.

"Investasi menjadi jangkar pemulihan ekonomi. Karena kalau kita berfokus pada APBN, defisit kita tetap. Meskipun saya tahu Ibu Menteri Keuangan sangat prudent, sangat hati-hati dalam mengelola APBN kita. Oleh sebab itu, yang di luar APBN ini harus digerakkan. Kembali lagi investasi," kata Presiden Jokowi.

Bahkan dia mengakui senang dengan berbagai penghargaan dari beberapa lembaga/kementerian, daerah dan provinsi yang mendapatkan Anugerah Layanan Investasi 2021, baik realisasi investasi, pelayanan, dan perizinan. Terutama, dari sisi realisasi investasi, Provinsi Jawa Barat adalah yang tertinggi. 

Dengan adanya pelayanan yang semakin bagus dan mudah dipahami. Pihak masyarakat dapat meninggalkan cara pelayanan transaksi lama dengan menggunakan pelayanan baru dengan digital.

“Belum tentu kita layani dengan baik, investor akan datang. Apalagi tidak dilayani. Dilayani saja, belum tentu investor datang untuk berinvestasi. Apalagi tidak dilayani dengan baik, Apalagi tidak dilayani dengan baik. Oleh sebab itu, pola-pola lama, yang jadul harus kita tinggalkan," kata Presiden Jokowi.

Dia juga menegaskan, pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan ekonomi di Indonesia, salah satunya membuat program menggerakkan UMKM Makro dan Mikro, ekspor dan impor di ekonomi digital dan ekonomi hijau, yaitu mengikuti tren global dunia untuk meninggalkan bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan.

Dengan tantangan mewujudkan target realisasi investasi Rp1.200 triliun pada 2022, kementerian/lembaga dan pemerintah daerah juga didorong untuk meningkatkan kolaborasi dan kekompakan demi meningkatkan kinerja. Setiap investor yang masuk ke daerah juga diwajibkan berkolaborasi dengan pengusaha yang ada di daerah dan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah).

img
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan