Presiden Joko Widodo mengabulkan usulan Bupati Pegunungan Arfak, Papua Barat, Sosias Saroy, untuk meningkatkan status jalan di daerah tersebut menjadi ruas jalan nasional. Jokowi juga menjanjikan melakukan pembangunan sejumlah infrastruktur, termasuk mengembangkan bandar udara di daerah tersebut.
"Secara keseluruhan ada 139 kilometer yang harus dibangun dan diperbaiki. Ini akan menghubungkan antara Manokwari, Pegunungan Arfak, dan Manokwari Selatan," kata Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Anggi, Pegunungan Arfak, Minggu (27/10).
Dia menjelaskan, pembangunan jalan ini merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur yang akan dilakukan pemerintah pusat di wilayah tersebut. Selain jalan, pemerintah pusat juga akan segera mengembangkan bandara udara di daerah tersebut.
Menurut Jokowi, infrastruktur sangat dibutuhkan masyarakat Pegunungan Arfak. Ia meyakini pembangunan akan mendorong kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan pada sektor lain, di antaranya pertanian dan pariwisata di daerah tersebut.
Terpisah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan kesiapannya melaksanakan perintah presiden tersebut.
"Bisa, pak presiden perintah kok, tentu harus siap," kata Basuki
Ia mengutarakan, ruas jalan Prafi-Anggi-Ransiki selama ini belum masuk dalam status jalan nasional. Setelah kunjungan ini Kementerian PUPR akan memprosesnya.
"Kalau Ransiki-Manokwari memang itu ruas jalan trans nasional. Sedangkan yang ini belum ada statusnya, tidak masalah ini bisa untuk ditingkatkan statusnya," kata Menteri.
Menurut Basuki, pada tahun 2020 sudah ada anggaran yang disiapkan untuk mendorong percepatan pembangunan berupa pengerasan di ruas baru ini.
"Badan jalan sudah ada dan sudah terhubung dari Prafi ke Anggi dan Ransiki. Nanti akan kita aspal. Tapi kalau aspal biayanya lebih mahal kita akan pakai bahan lain yang lebih murah tapi juga kuat," katanya. (Ant)