Rencana Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penutupan kode broker dan kode domisili dalam running trade perdagangan menimbulkan pro dan kontra di pelaku pasar.
Salah satu pendapat kontra datang dari mantan Direktur Utama BEI periode 1991-1996, Hasan Zein Mahmud. Dalam keterangannya, Hasan mengatakan dirinya berada di barisan keberatan terhadap rencana BEI menyembunyikan kode broker dalam info running price.
Menurut Hasan, kebijakan tersebut akan menurunkan kualitas transparansi dan level playing field. Bagi para traders, kata dia, info para broker adalah relevan dan sensitif.
Seperti diketahui, BEI melakukan penutupan kode broker ini dengan alasan untuk mengurangi herding behaviour. Hasan berpandangan, perilaku herding behaviour atau penggiringan pasar ke saham tertentu, bisa dikurangi apabila para buzzer, pom-pom, dan influencer ditampilkan di depan publik, serta dibuatkan aturan tata cara dan kode etiknya.
"Salah kaprah paling parah di pasar modal Indonesia adalah menyamakan bandar dan market makers. Market makers itu terdaftar, punya aturan, diawasi, punya kode etik. Bandar adalah pencari lobang, pembuat lobang," ujar dia, Kamis (25/2).
Dia mencontohkan, Nasdaq bertransaksi melalui market makers. Begitu pula di NYSE memiliki market makers yang disebut specialist, untuk menjaga kewajaran harga.
"Jangan sekedar mengobati gejala penyakit. Obati sumber penyakit. Tantang para bandar itu menjadi spesialis di bursa," tuturnya.
Hasan mengingatkan, mayoritas investor ritel adalah traders yang kerap kali mengambil keputusan hanya berdasarkan informasi di running price. Menurutnya, menghapus informasi tersebut sama dengan menutup mata pemain ritel saat masuk ke lapangan pertandingan, tetapi di saat yang sama menyembunyikan dan melindungi para bandar.
Sementara itu, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widito Widodo menyampaikan, pihaknya berterima kasih atas pendapat kontra yang masuk mengenai kebijakan ini. Menurutnya, setiap pihak berhak memberikan pendapat dan opini masing-masing.
"Kami tetap jalan terus dengan program kerja ini, karena ini untuk kebaikan berinvestasi secara baik dan benar di masa mendatang," ucap dia.