Transformasi digital menjadi topik yang banyak dibahas dewasa ini. Director of Information Technology, Bank Mandiri Timothy Utama mengatakan, konsep menjadikan satu bank digital cukup menarik di Indonesia.
Menurutnya, penetrasi digital di Indonesia mencapai 40%, yakni dari 10 masyarakat Indonesia empat di antaranya memiliki akses ke layanan digital. Namun, yang menjadi tantangan terbesar dari ekosistem digital perbankan adalah profitabilitas.
"Tantangan terbesar dari ekosistem digital perbankan adalah profitabilitas atau tingkat laba," ucapnya dalam acara Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2).
Timothy menyebut, berdasarkan analisis yang dilakukan menunjukkan 13 dari 249 bank digital di seluruh dunia, sekitar 5% dari total menguntungkan alias membawa laba.
"Di mana orang melihat ini tantangan terbesar, menjadi profitable membawa laba 5% dari 249 bank digital membawa laba," ujarnya.
Dia menyebut, Mandiri sendiri cukup beruntung karena bertindak di waktu yang tepat, yakni sejak 2017 menyiapkan pondasi-pondasi utama. Mempersiapkan kesiapan digital, mengembangkan produk native, mengembangkan kanal-kanal, salah satunya Livin' dan ekosistem.
"Ekosistem adalah kata yang cukup besar dibicarakan dan terakhir adalah kemampuan mengolah data. Mengolah monetisasi ini salah satu tantangan yang sering dibicarakan," ucapnya.
Dia menjelaskan, transaksi di Mandiri yang masuk ke kanal digital mengalami peningkatan secara persentase. Transaksi berjalan melalui Livin' by Mandiri dari sisi ritel mobile mengalami peningkatan secara stabil, sementara transaksi ATM mengalami penurunan.
"Kita akan berusaha cari jalan ciptakan value atau nilai ini hal paling menantang dari digitalisasi," katanya.