PT Hutama Karya (Persero) bekerja sama dengan Danareksa akan meluncurkan program untuk mendorong peningkatan efisiensi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang konstruksi pascapandemi. Langkah strategis ini diyakini dapat membuka peluang bagi investor untuk memiliki saham real estate milik PT Hutama Karya (Persero).
Executive Vice President Sekertaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan, program tersebut sejalan dengan arahan dan arahan Kementerian BUMN serta transisi perusahaan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja BUMN konstruksi dalam rangka transformasi bisnis.
“Program ini merupakan bagian dari transformasi perusahaan. Kami berharap akan banyak investor yang berminat dan berminat untuk mengikuti program ini,” ujar Tjahjo dalam siaran pers, Rabu (26/1).
Investor yang tertarik untuk mengikuti program ini dapat mengikuti proses aplikasi, yang akan diumumkan secara rinci saat peluncuran produk pada awal Februari 2022.
“Penjelasan program disampaikan pada awal Februari 2022 di waktu peluncuran produk. Setelah itu juga akan dilakukan investor gathering yang akan kami publikasikan di media cetak dan digital pada minggu pertama Februari 2022,” kata dia.
Dalam program ini, perseroan membuka pintu bagi investor untuk berinvestasi di tujuh inventaris properti di berbagai lokasi. Peluang investasi inventaris yang diusulkan antara lain, lahan siap bangun dengan bangunan vertikal. Salah satunya kompleks hunian mixed-use dengan angkutan umum dan jalan tol.
"Akselerator ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi BUMN terhadap APBN, di bawah bimbingan Menteri BUMN Erick Thohir yang akan mentransformasi BUMN dalam dua tahun ke depan," jelasnya.
Sebagai tambahan informasi, Hutama Karya sepanjang 2021 mendapatkan kontrak konstruksi mencapai Rp8,45 triliun yang meliputi Kerja Sama Operasional (KSO) sebesar Rp4,42 triliun dan non -KSO sebesar Rp4,03 triliun. Selain itu per September 2021, EBITDA perusahaan meningkat 36,7%, sedangkan ekuitas perusahaan tumbuh hingga 13,1%.
Kemudian pihaknya berhasil menyelesaikan proyek strategis nasional dan beberapa proyek infrastruktur jasa konstruksi lainnya. Termasuk keberhasilan pengoperasian Seksi 1 (Tanjung Mulia-Marelan) Km dari Jalan Tol Trans-Sumatera 4,2 km ( JTTS) dan Seksi Sigli-Banda Aceh Seksi 3 (Jantho-Indrapuri) sepanjang 16 Km, sehingga total JTTS yang beroperasi adalah 531 KM.
Sedangkan pada 2022, ruas yang direncanakan beroperasi adalah Tol Binjai-Stabat sepanjang 12,3 km, Tol Bengkulu-Taba Penanjung sepanjang 17,6 km, Tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 31 km dan Tol Sigli-Banda Aceh. Bagian 2 lebih dari 6 km.
Selain Proyek Strategis Nasional Tol Trans-Sumatera (NSP), Hutama Karya juga berhasil menyelesaikan Bandara Sudirman Jenderal Besar (JB) di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada Juni 2021. Lalu Pada Juli 2021, sempat membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Parmonangan 2 di Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Penyelesaian Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, sebagai proyek Joint Operation (JO) antara Hutama Karya dengan WIKA dan Nindya Karya, dilanjutkan dengan Rumah Sakit Mata Manado pada pertengahan tahun dan akhir November 2021 untuk menyelesaikan Proyek Bendungan Gongseng di Bojonegoro, diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia.