Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama pemerintah daerah (pemda) terkait, TNI, dan kementerian/lembaga terkait meluncurkan Program Sail Tidore, Selasa (11/10). Kegiatan ini dalam rangka mempromosikan jalur rempah.
Program ini dilaksanakan dengan melakukan pelayaran (sail) ke-12 di wilayah perairan Indonesia bersama para pelayar internasional. Acara bertajuk "Tidore: Kota Warisan Dunia Perekat Bangsa-Bangsa" tersebut akan dilaksanakan pada 24-29 November 2022.
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, bersyukur dapat kembali menggelar kegiatan ini. Sebab, sempat tertunta selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19.
Sail Tidore, yang kali pertama digelar pada 2009, bertujuan mendongkrak popularitas daerah setempat serta mendorong peningkatan perekonomian. Selain itu, diharapkan mendorong kembali kejayaan Indonesia sebagai jalur rempah Nusantara, yang sudah terkenal sejak 500 tahun lalu.
"Diharapkan gelaran Sail Tidore ini dapat berjalan sukses, meriah, ramai, dan mudah-mudahan bisa mengingatkan Indonesia dan dunia, bahwa Tidore merupakan satu kesultanan yang penting. Kami mengapresiasi dukungan semua pihak agar kegiatan Sail Tidore 2022 berjalan sukses," ucapnya dalam keterangannya, ditulis Rabu (12/10).
Tidore dan pulau-pulau lainnya di Maluku merupakan pusat emporium rempah-rempah yang ditemukan Tim Ekspedisi Magellan pada abad ke-16. Saat ini, Kota Tidore menjadi anggota organisasi Jaringan Global Kota Magellan (Global Network of Magellan Cities).
Pada kesempatan sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, meminta seluruh pihak turut menyukseskan Sail Tidore dengan menyiapkan rangkaian acara secara profesional, mempercepat dukungan infrastruktur, melibatkan UMKM melalui pameran, mengoptimalkan dukungan corporate social responsibility (CSR), serta mempromosikannya secara masif.
"Secara khusus untuk Kementerian Perdagangan dan pemerintah daerah, agar mempersiapkan tindak lanjut pascaacara serta memanfaatkan potensi bahari Tidore sebagai jalur strategis nasional dan internasional agar mampu memberi manfaat berkelanjutan terhadap ekonomi lokal," tutur Luhut.
Sementara itu, Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani, menilai, Sail Tidore merupakan wujud kepedulian pemerintah pusat membangun ekonomi, pariwisata, UKM, dan budaya daerah.
"Semoga dengan momentum Sail Tidore, kita terus bersama bergandengan tangan membangun Maluku Utara yang lebih baik ke depan," ucapnya.