Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan, terjadi pembengkakan pembiayaan proyek strategis yang MRT Jakarta North-South fase II, atau Bundaran HI-Jakarta Kota.
"Ada kenaikan biaya proyek dari Rp22,5 triliun menjadi Rp26 triliun," ujar Airlangga dalam keterangan pers yang dipantau sacara daring, Rabu (24/8).
Menurut Airlangga, hal tersebut dikarenakan kompleksitas konstruksi dan kondisi lahan yang tidak stabil.
"Dan ini masuk di dalam Kota Tua, sehingga tentunya perlu lebih berhati-hati secara struktur," tambahnya.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, rentang MRT Jakarta North-South fase II mencapai 12,3 kilometer, dan seluruhnya bawah tanah. Hal ini berbeda dengan proyek sebelumnya, ketika rentang MRT Jakarta North-South fase I mencapai 15,7 kilometer (5,7 kilometer bawah tanah, dan sisanya di atas tanah).
"Kemudian arahan presiden, tentu untuk melihat titik akhir dari proyek ini karena titik akhirnya di Ancol Barat itu ada beberapa masalah lahan, sehingga diminta pertimbangan alternatif lain di Ancol atau Marina," jelas Airlangga.
Selain itu, dia juga menjelaskan permasalahan lahan yang akan dituntaskan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertahanan Nasional dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.