PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp501 miliar pada 2020. Laba bersih ini tercatat turun 77,3% dari tahun 2019 sebesar Rp2,20 triliun.
Penurunan laba bersih perseroan ini disebabkan oleh menurunnya total pendapatan Jasa Marga 48% menjadi Rp13,7 triliun pada 2020, dari Rp26,34 triliun secara tahunan atau year on year (YoY).
Dalam laporan keuangan perseroan yang terbit Selasa (30/3), tercatat seluruh pos pendapatan perseroan mengalami penurunan kinerja. Pos pendapatan tol emiten pelat merah ini turun 13,52% menjadi Rp8,76 triliun, dari Rp10,13 triliun secara tahunan.
Dalam keterangan resminya, Sekretaris Perusahaan Jasa Marga Agus Setiawan menuturkan, penurunan pendapatan tol ini sebagai imbas dari diterapkannya kebijakan Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah pada kuartal II dan III 2020.
Kemudian pendapatan usaha juga turun 3,4% pada 2020 menjadi Rp824 miliar, dari Rp853 miliar. Sementara pendapatan konstruksi tercatat turun dalam 73,24% menjadi Rp4,11 triliun, dari Rp15,36 triliun secara yoy.
Meskipun mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih, emiten berkode saham JSMR ini mampu mempertahankan margin EBITDA tetap stabil pada 2020 sebesar 62,42%.
"Margin tersebut didapatkan perseroan dengan melakukan berbagai efisiensi, untuk dapat mengimbangi penurunan volume lalu lintas dan pendapatan tol," kata Agus, Selasa (30/3).
EBITDA JSMR pada 2020 ini tercatat sebesar Rp5,98 triliun. Selain itu, seiring dengan beroperasinya beberapa ruas tol baru di 2020, total aset perseroan tercatat tumbuh 4,4%, menjadi sebesar Rp104,08 triliun.