close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Dokumentasi Pelita Samudera Shipping.
icon caption
Ilustrasi. Dokumentasi Pelita Samudera Shipping.
Bisnis
Kamis, 12 Agustus 2021 16:59

Pelita Samudera Shipping cetak laba bersih Rp103,6 miliar semester I-2021 

Laba bersih ini naik 149% dari US$2,9 juta di periode yang sama tahun lalu. 
swipe

Perusahaan penyedia logistik dan solusi transportasi laut terintegrasi pengangkutan batubara dan mineral, PT Pelita Samudera Shipping Tbk. (PSSI) menyampaikan, memperoleh laba bersih US$7,2 juta atau Rp103,6 miliar (kurs JISDOR Rp14.389/US$) di semester I-2021 atau naik 149% dari US$2,9 juta di periode yang sama tahun lalu. 

Peningkatan laba bersih ini disumbang oleh segmen kapal curah besar (mother vessel) yang menyumbang laba US$3,5 juta, diikuti segmen fasilitas muatan apung, floating loading facility (FLF/FC) dengan US$2,4 juta, dan segmen kapal tunda dan tongkang (TNB) dengan US$1,3 juta. EBITDA hingga akhir Juni 2021 tercatat US$16,5 juta, naik 33% dari US$12,4 juta pada semester I-2020. 

Direktur Utama Pelita Samudera Shipping Iriawan Alex Ibarat mengatakan, faktor meningkatnya permintaan batubara ke China dan negara lain turut mendongkrak kinerja usaha perseroan secara keseluruhan. Lebih lanjut, perseroan juga terus melakukan diversifikasi usaha pada sektor pengangkutan non-batubara, seperti bauksit, dan nikel serta fokus pada keberlanjutan usaha, termasuk ekspansi lebih luas ke pasar internasional.

"Tingginya permintaan batubara di pasar internasional termasuk China serta pasar domestik, telah meningkatkan permintaan sewa berjangka kapal kapal PSS untuk angkutan batubara yang turut berperan dalam peningkatan laba bersih perseroan," ujar Iriawan dalam keterangan resminya, Kamis (12/8). 

Adapun sepanjang semester I-2021, Pelita Samudera Shipping membukukan pendapatan usaha (revenue) sebesar US$45,7 juta, meningkat 29% atau US$10,1 juta dari US$35,5 juta pada periode yang sama tahun 2020.  

Segmen TNB menyumbang pendapatan usaha tertinggi di semester I-2021 dengan total US$17,2 juta, meningkat 23% dari semester I-2020. Sebanyak US$4,5 juta diantaranya berasal dari pendapatan sewa berjangka (time charter) yang meningkat signifikan sebesar 1.668% atau US$4,3 juta dibandingkan pendapatan TC semester I-2020 sebesar US$256.000. Dengan utilisasi TNB yang dimanfaatkan untuk disewakan berjangka, berimbas pada menurunnya jumlah volume angkut, namun utilisasi armada berhasil mencapai stabil tinggi di 93,7%. 

Segmen MV turut berkontribusi signifikan dalam peningkatan pendapatan semester I-2021. Total pendapatan usaha tercatat US$14 juta, naik 22% atau US$11,5 juta secara YoY. Dengan utilisasi mencapai 100%, semua MV milik Pelita Samudera telah disewakan untuk kontrak jangka panjang, menengah dan pendek, guna melayani pasar domestik dan internasional. 

Dua MV ukuran Supramax disewa berjangka untuk mengangkut batubara dari Kalimantan ke Sulawesi. Sementara empat MV ukuran Handysize disewa berjangka untuk mengangkut batubara ke China, Jepang, dan ekspansi ke CIS Rusia dan Teluk Persia. Total pendapatan dari sewa berjangka segmen MV tercatat US$9,6 juta, tertinggi dari segmen lainnya untuk pendapatan Time Charter. Pencapaian tersebut naik dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu, sebesar US$4,9 juta.  

Segmen FLF/FC juga berkontribusi positif terhadap meningkatnya pendapatan semester I-2021. Berkat kontrak jangka panjang yang sebelumnya berhasil diamankan untuk 2021, hingga Juni total volume angkut mencapai 10,6 juta metrik ton, naik 47% atau 3,4 juta metrik ton dari semester I-2020. 
Selain kargo batubara, di semester I-2021, FLF/FC juga tercatat mengangkut lebih dari 817.000 metrik ton kargo bauksit dari wilayah Kalimantan. Utilisasi FLF juga lebih baik 9,8% dari 63,6% di semester I-2020, menjadi 73,4% di semester I-2021. Total pendapatan dari segmen ini mencapai US$14,4 juta, mengalami kenaikan 44% dari US$10 juta Year-on-Year 

Dengan peningkatan pendapatan emiten berkode saham PSSI ini, kenaikan beban pokok pendapatan di antaranya untuk biaya perbaikan, pembelian suku cadang kapal, serta biaya sewa kapal. Total beban pokok pendapatan di semester I-2021 tercatat US$32,5 juta, hanya mengalami peningkatan sebesar 13% atau US$3,9 juta dari periode yang sama 2020 sebesar US$28,7 juta. Beban operasional meningkat 12% YoY dari US$2,8 juta menjadi US$3,1 juta untuk pengeluaran karyawan dan service fee. 

Selain itu, pada enam bulan pertama 2021, PSSI mencatat kas, setara kas dan aset keuangan lain sebesar US$12,2 juta, naik 39% dari periode yang sama 2020. Sebagain besar arus kas digunakan untuk pembayaran pinjaman bank dengan total US$10,2 juta, serta pembayaran untuk pembelian dua tugboat, dan pemeliharaan aset sebesar US$5,2 juta. 

“Untuk 2021, perseroan menargetkan 30% pendapatan dari sektor non-batubara dan akan terus ditingkatkan. Saat ini kami terus mengembangkan portofolio diversifikasi kami,” tuturnya.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan