PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang berfokus pada industri pusat penyedia data, pada semester I-2022 ini berhasil memperoleh kenaikan pendapatan hingga 22% atau setara dengan Rp458 miliar year on year (YoY). Peningkatan ini merupakan hasil dari optimalisasi berbagai strategi dan inovasi yang menjadi kunci sukses perseroan dalam mempertahankan pertumbuhan bisnis yang baik.
Dalam peningkatan layanan dan optimalisasi strategi serta inovasi, perseroan berfokus pada tiga tantangan utama yang saat ini tengah dikejar oleh industri pusat data karena semakin kompetitifnya akselerasi digital. Tiga tantangan utama tersebut antara lain, pemenuhan permintaan pasar, kompetisi di tengah kemunculan pemain baru di industri, dan memastikan terpenuhinya kepatuhan terhadap aspek ESG (Environmental, Social, dan Governance).
“DCI secara konsisten akan terus memenuhi kebutuhan data center colocation dengan kualitas layanan terbaik. Kami juga mencatatkan pembukuan yang positif dengan profitabilitas sehat di tengah tingginya kompetisi industri pusat data di Indonesia,” ujar Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk Toto Sugiri dalam acara Public Expose PT DCI Indonesia Tbk secara virtual, Rabu (31/8).
Selain itu, PT DCI juga mengalami peningkatan pada laba bersih sebesar 29% berkat implementasi inisiatif strategis dan efisiensi operasional perseroan. Perseroan yang bergerak di bidang penyedia pusat data colocation melalui DCI Platform, PT DCI kini sudah mengoperasikan lima gedung pusat data dengan total kapasitas Megawatt (MW).
PT DCI sekarang pun terus melakukan ekspansi melalui pembangunan gedung pusat data di beberapa lokasi dengan standar operasional global, antara lain yang pertama adalah DCI Hyperscale 1 di Cibitung dengan power capacity lebih dari 300 MW yang menggunakan gas power plant sebagai sumber energi. Kemudian DCI Hyperscale 2 di Karawang dengan power capacity lebih dari 600 MW dan untuk ke depannya akan mampu menghasilkan renewable energy lebih dari 30 MW.
Ketiga adalah DCI Hyperscale 3 di Bintan dengan power capacity lebih dari 1.000 MW yang saat ini sedang dalam proses perencanaan dan akan menjadi salah satu green data center yang akan menggunakan renewable energy sebagai sumber power utama.
“Perseroan juga memperhatikan aspek keberlanjutan sebagai perhatian utama dalam pembangunan pusat data, karena pelaku bisnis pusat data memiliki peranan penting dalam upaya mengurangi emisi karbon (CO2) di Indonesia,” jelas Toto.
Lebih lanjut, ia menyampaikan salah satu bukti nyata DCI dalam meningkatkan efisiensi pada operasional pusat data yaitu dengan mengimplementasikan teknologi artificial intelligence (AI) dan menerapkan hyperscale design yang efisien.
Untuk memperkuat komitmen keberlanjutan tersebut, PTC DCI menunjuk ECOVADIS sebagai pihak independen yang berwenang untuk melakukan asesmen terhadap penerapan lingkungan keberlanjutan Perseroan.
“Ke depan, DCI akan terus memberikan nilai tambah lebih banyak untuk kepuasan pelanggan dengan inovasi yang terus dikembangkan seperti layanan total solusi infrastruktur IT dengan total biaya yang lebih efisien yang berlandaskan operational excellence,” pungkas Toto.