close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Petani memanen garam di areal tambak garam desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/7)/AntaraFoto
icon caption
Petani memanen garam di areal tambak garam desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/7)/AntaraFoto
Bisnis
Rabu, 08 Agustus 2018 12:37

PT Garam jajaki kerja sama dengan China

Penjajakan kerja sama itu sebagai upaya memenuhi kebutuhan garam dalam negeri yang masih bergantung pada impor.
swipe

Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun bersama PT Garam (Persero) melakukan penjajakan kerja sama dengan China Salt Industry Coorporation, perusahaan garam terbesar di China.

Penjajakan kerja sama itu sebagai upaya memenuhi kebutuhan garam dalam negeri yang masih bergantung pada impor.

Kedua belah pihak mengadakan pertemuan di KBRI Beijing Selasa (7/8), untuk penjajakan kerja sama bisnis. Dalam kesempatan itu hadir Komisaris PT Garam, Eniya Listiani Dewi, didampingi Direktur Farmasi dan Medika, BPPT, Imam Paryanto.

PT Garam merupakan satu-satunya perusahaan yang memproduksi garam di Indonesia, dengan kapasitas produksi 350 ribu ton/tahun.

Usaha dan produksi garam tidak terlalu besar karena bergantung iklim dan dihasilkan secara on-farm. Kualitas dan kuantitasnya pun belum terlalu banyak.

Sementara itu kebutuhan garam di Indonesia 4.5 juta ton/tahun, selain PT Garam, penghasil garam adalah petani garam dengan total lahan 25 ribu hektar (5000 hektar milik PT Garam).

Untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri yang ada hanya 2,3 juta ton/tahun, sisanya masih impor. Target PT Garam pada 2021 adalah memenuhi 50% permintaan dalam negeri.

Menurut Djauhari, kunjungan tersebut untuk mengetahui cara memproduksi garam dalam jumlah yang banyak dan kualitas baik.  CNSIC memproduksi 18 juta ton/tahun dan sebagian besar merupakan garam sumur (tambang garam), sehingga produksinya tidak bergantung pada musim.

"Kami akan ikut mendorong kerjasama PT GARAM dengan CNSIC, termasuk kemungkinan berinvestasi dan berproduksi agar Indonesia mengurangi impor, malah mungkin ekspor," kata Djauhari menambahkan.

 

Sumber: Antara

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan