PT PP (Persero) Tbk. melakukan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Semarang-Demak yang merupakan satu dari 14 ruas tol Proyek Strategis Nasional (PSN). Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk. Lukman Hidayat mengatakan Tol Semarang-Demak juga merupakan pengusahaan infrastruktur melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Pembangunan ini diharapkan tidak hanya sukses mengatasi kemacetan dan rob, namun mampu menggambarkan reputasi negara sebagai investor yang ramah," ujar dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (34/9).
Penandatanganan PPJT ini dilakukan untuk menindaklanjuti Surat Menteri PUPR PB.02.01-Mm/1347 tanggal 17 Juli 2019 mengenai Penetapan Pemenang Lelang Tol Semarang-Demak.
PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak selaku badan usaha yang memenangi lelang akan melaksanakan perencanaan, pengembangan, pembangunan dan pengelolaan Tol Semarang-Demak, dengan susunan kepemilikan saham Perseroan sebanyak 65%, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebanyak 25% dan PT Misi Mulia Metrical sebanyak 10%.
Acara penandatanganan PPJT dilakukan Handoko Yudianto selaku Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak bersama Danang Parikesit selaku Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), disaksikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani , Direktur Utama PT PP Lukman Hidayat, beserta jajaran manajemen.
Skema KPBU
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Jalan Tol Semarang-Demak sepanjang 27 kilometer (km) yang terintegrasi dengan Tanggul Laut Kota Semarang ini membutuhkan investasi Rp 15 triliun.
"Beberapa bulan lalu Tol Trans Jawa diresmikan dari Merak sampai dengan Pasuruan dan akan kita teruskan ke Banyuwangi melewati jalur tengah. Pada tahap awal kita bangun Semarang-Demak yang digabungkan dengan tanggul laut sekaligus untuk menanggulangi rob di semarang," kata Basuki.
Basuki juga mengatakan Tol Semarang-Demak akan dilanjutkan ke Kudus-Pati-Rembang-Lasem-Tuban dan sudah ada badan usaha yang berminat sebagai pemrakarsanya. Selain itu, juga akan dibangun tol yang menghubungkan Kendal dengan Pelabuhan Semarang.
Basuki mengatakan, dengan semakin tersambungnya jaringan jalan tol di Pulau Jawa, maka membawa banyak perubahan perilaku masyarakat. "Kini ada travel di Surabaya khusus ke Solo untuk kuliner.
Basuki juga mengatakan kehadiran tol juga mengubah perilaku pengusaha. Misalnya sekarang, bongkar muat barang-barang dari Jakarta tidak hanya dibongkar di Pelabuhan Tanjung Priok tetapi bisa dibawa ke Semarang karena biaya bongkarnya lebih murah. Barang diangkut ke Semarang karena delivery time bisa dipastikan.
"Semuanya akan dihitung kembali oleh para pelaku bisnis," kata dia.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mengatakan pembangunan infrastruktur membutuhkan pembiayaan yang besar, sementara kemampuan APBN untuk langsung membiayainya tidak dimungkinkan. Maka salah satu solusinya melalui skema KPBU.
“Saya senang karena Kementerian PUPR merupakan salah satu champion KPBU. Pak Basuki percaya bahwa KPBU tidak hanya menyelesaikan masalah dari sisi anggaran, namun dari sisi ketepatan mutunya. Kemenkeu sangat senang untuk berpartner dengan kementerian yang memiliki sikap dan menginginkan KPBU untuk terus didorong,” ujar dia.
Kepala BPJT Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan, pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak selain menjadi akses penting dalam meningkatkan konektivitas dari Semarang ke arah Demak hingga Gresik dan Surabaya, sekaligus merevitalisasi kawasan industri yang ada disekitar wilayah tersebut, juga di wilayah Jawa Tengah.
“Setelah jalan tolnya terbangun dan tersambung menuju kawasan industri, nantinya tidak lagi terdampak banjir rob, sehingga bisa membangkitkan kembali ekonomi masyarakat dan pasar industri barang dan jasa yang ada,” kata Danang.
Adapun penandatanganan Akta Perjanjian Usaha Patungan (PUP) dan Akta Pendirian PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak telah dilakukan 7 Agustus 2019. Melalui penandatanganan PPJT ini, diharapkan Perseroan bisa memulai proses pengerjaan pembangunan jalan tol sepanjang 27 km.
Seperti diketahui, Tol Semarang-Demak merupakan satu dari 14 ruas tol Proyek Strategis Nasional (PSN) Perpres Nomor 56 Tahun 2018. Proyek tol sepanjang 27 kilometer ini direncanakan berfungsi sebagai tanggul laut di pantai utara Kota Semarang, mulai dari wilayah Kaligawe hingga Kali Sayung di Kabupaten Demak.
Selain itu, juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Penjaminan Tol Semarang-Demak oleh Plt. Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) dan Direktur Utama Perseroan, serta penandatanganan Perjanjian Regres Tol Semarang-Demak antara Menteri PUPR dengan Plt Direktur Utama PT PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).
Pembangunan proyek tol terintegrasi dengan tanggul laut ini didukung sepenuhnya oleh pemerintah, dimana PII menjadi salah satu vehicle Kementerian Keuangan untuk menjamin Tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan tanggul laut dengan total nilai investasi sebesar Rp15 triliun. (Ant)