PT RMK Energy Tbk. resmi melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) hari ini. Emiten dengan kode saham (RMKE) ini, menjadi perusahaan tercatat ke-48 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini dengan penawaran Rp206 per lembar.
Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, RMKE merupakan emiten ke-48 pada 2021 dan menjadi perusahaan ke-760 di bursa saham.
Direktur Utama RMKE Tony Saputra menjelaskan, RMKE melepas sebanyak 875.000.000 saham baru, yang mewakili 20% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Setelah penawaran umum perdana saham dengan harga Rp206 per lembar di BEI. dia optimistis bisnisnya akan membaik kedepannya.
"Untuk kedepannya, RMKE memiliki target menjadi pelabuhan batu bara yang mampu mengkapalkan minimum 25 juta ton per tahun batu bara. Dengan pertimbangan jumlah traffic di sungai per hari dan juga kapasitas yang masih dapat di bangun di pelabuhan, mengembangkan stasiun pembongkaran kereta api dengan kapasitas lebih dari 17 juta ton per tahun," kata Toni dalam keterangan resminya, Selasa (7/12).
Tonny menjelaskan, perusahaan mempunyai tiga tempat pembongkaran yang terintegrasi dengan kereta api simpang yaitu, dengan container youth away 1, 2, dan 3. Secara keseluruhan memiliki kapasitas bongkar yang dapat mencapai 17.000.000 ton per tahun. Setelah dibongkar dari kereta api batu bara akan diangkut melalui jalan sepanjang 7 km.
RMKE juga bererecana membangun stasiun muat di hulu lokasi pertambangan batu bara, mengembangkan sayap usaha ke jasa penunjang industri batu bara (kontraktor hauling, kontraktor tambang, ataupun jasa pendukung lainnya), serta tidak menutup kemungkinan mengakuisisi ataupun bekerja sama untuk tambang-tambang potensial.
Sebagai tambahan informasi, perusahaan ini berdiri sejak Juni 2009. Bergerak di bidang pelayanan jasa yang meliputi bongkar muat di stasiun kereta api pengangkutan batu bara ke pelabuhan, serta pembuatan ke tongkang dan usaha perdagangan batubara ke pelabuhan. Dan satu-satunya yang menyediakan jasa untuk terminal khusus batu bara swasta di seluruh Indonesia yang terintegrasi dengan kereta api.
Setelah dikurangi biaya emisi, Rp67,87 miliar dari dana hasil IPO digunakan melunasi sebagian pembayaran upgrade conveyor line 2 dari single line menjadi double line. Termasuk dari pembelian dan perakitan stacker conveyor kepada PT Rantaimulia Kencana.
Hingga Juni 2021, RMK Energy mengantongi pendapatan Rp431,69 miliar dan laba bersih Rp39,22 miliar. Adapun, ekuitas Rp467,43 miliar dan liabilitas Rp704,67 miliar sehingga total asetnya mencapai Rp1,17 triliun.