Emiten pelat merah PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. membidik target produksi tahun ini mencapai 25,54 juta ton batu bara.
Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin, mengatakan target produksi batu bara perseroan tahun ini meningkat 17% dari rencana tahun sebelumnya 21,92 juta ton.
Kenaikan target produksi itu, sejalan dengan penjualan batu bara yang dibidik sebanyak 25,88 juta ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 53% atau 13,74 juta ton dialokasikan untuk pasar domestik, dan sisanya 12,15 juta ton bagi pasar ekspor.
"Peningkatan target itu ditopang oleh rencana penjualan ekspor untuk batubara medium 'to high calorie' ke pasar premium seiring dengan membaiknya harga batubara dan kenaikan pemintaan batubara," katanya seperti dilansir Antara, Rabu (11/4).
Untuk mendukung target penjualan, Arviyan Arifin memaparkan, pihaknya juga menargetkan angkutan batubara dari lokasi tambang sebesar 23,10 juta ton, masing-masing 19,40 juta ton ke Pelabuhan Tarahan, Lampung dan 3,70 juta ton ke Dermaga Kertapati, Palembang.
"Jumlah angkutan bambara itu telah meningkat l3% dari target tahun 2017 sebesar 20,50 juta ton," katanya.
Terkait Holding Pertambangan, Arviyan Arifin menyampaikan, berbagai sinergi antar perusahaan Holding Pertambangan telah disiapkan, diantaranya proyek PLTU Halmahera Timur berkapasitas 2x40 MW.
"Pada proyek itu PTBA akan menyediakan pasokan energi listrik bagi pabrik baru Feronikel milik PT Antam Tbk di Halmahera Timur, Maluku Utara," paparnya.
Selain itu, ia menambahkan, PTBA dan Inalum akan bersinergi pada proyek PLTU Kuala Tanjung berkapasitas 2x350 MW. PLTU Kuala Tanjung itu untuk menyediakan pasokan energi listrik bagi pabrik ekspansi Alumunium Smelter II milik Inalum.
Adapun, dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan menyepakati untuk membagikan dividen sebesar Rp3,35 triliun. Dividen itu setara dengan Rp318,521 per lembar saham untuk tahun buku 2017.
"Jumlah dividen yang dibagikan merupakan 75% dari total laba bersih perusahaan tahun 2017 sebesar Rp4,47 triliun," paparnya. Padahal, tahun sebelumnya emiten yang berkode saham PTBA itu hanya membagikan dividen 30% dari laba bersih.
Dalam RUPS, ia juga menyampaikan, adanya perubahan pengurus perseroan, yakni mengangkat Mega Satria sebagai Direktur Keuangan menggantikan Orias Petrus Moedak. Sementara itu, Orias Petrus Moedak diangkat menjadi Direktur Keuangan Induk Holding BUMN Industri Pertambangan PT Inalum (Persero).
Berikut jajaran pengurus Bukit Asam yang diangkat dalam RUPST tahun ini:
Komisaris
Komisaris Utama: Agus Suhartono
Komisaris: Heru Setyobudi Suprayogo
Komisaris: Purnomo Sinar Hadi
Komisaris: Muhammad Said Didu
Komisaris: Robert Heri
Komisaris Independen: Agus Suhartono
Komisaris Independen: Johan O Silalahi
Direksi
Direktur Utama: Arfiyan Arifin
Direktur Keuangan: Mega Satria (Baru)
Direktur: Fuad Iskandar Zulkarnain Fachrudin
Direktur: Adib Ubaidilah
Direktur: Suryo Eko Hadianto
Direktur: Joko Pramono