close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X melakukan awal giling pabrik gula Ngadiredjo Kediri (20/5/2021). Acara ini dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Rionald Silaban, Asisten Deputi KBUMN Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan, Rac
icon caption
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X melakukan awal giling pabrik gula Ngadiredjo Kediri (20/5/2021). Acara ini dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Rionald Silaban, Asisten Deputi KBUMN Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan, Rac
Bisnis
Kamis, 20 Mei 2021 19:41

PTPN X targetkan produksi 275.000 ton gula dan 11.000 ton tembakau di 2021

Rendemen ditargetkan sebesar 8,03% dengan produktivitas 73,17 ton per ha.
swipe

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X yang merupakan anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menargetkan produksi gula sebesar 275.658 ton dengan jumlah tebu digiling sebesar 3,4 juta ton di 2021. Perusahaan menargetkan rendemen sebesar 8,03% dengan produktivitas 73,17 ton per hektare (ha). 

“PTPN X telah menunjukkan kinerja yang baik di tahun lalu. Pada komoditas gula, PTPN X menunjukkan capaian-capaian produksi yang optimal. Saya yakin tahun 2021 ini segala target akan tercapai,” kata Direktur Utama Holding Perkebunan, M. Abdul Ghani dalam keterangan tertulis, Kamis (20/5).

Sementara untuk komoditas tembakau, terdapat peningkatan di sisi luasan lahan dan produktivitas. PTPN X meningkatkan luas arealnya menjadi 605 ha, dengan produksi daun hijau sebesar 11.641 ton. Produktivitas daun kering pada tahun ini ditargetkan sebesar 1,89 ton/ha dengan produktivitas daun hijau ditargetkan sebesar 19,24 ton/ha.

Pada tahun 2021 ini, kebun Ajong Gayasan dan Kebun Kertosari Jember bakal menghasilkan tembakau berkualitas sesuai permintaan pasar, salah satunya di sisi komposisi kualitas natural wrapper (NW) sebesar 30%.

Menargetkan areal tanam seluas 375.588 ha dan produksi ekspor total 532.838 kg, kebun Ajong Gayasan optimistis bisa meraup laba Rp52 miliar.

“Ada peningkatan untuk komoditas tembakau, yaitu penambahan luas areal tanam dari sebelumnya 500 ha menjadi 605 ha. Ini merupakan wujud kepercayaan dari investor kepada kebun tembakau milik PTPN X,” ujar Aris Toharisman. 

Adapun, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Rionald Silaban mengatakan, perkebunan merupakan bagian dari denyut ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, perkebunan merupakan sektor yang penting di mana pemerintah telah mengucurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp4 triliun.  

Rionald berharap dana investasi yang dikucurkan pemerintah dapat mendongkrak kinerja Holding Perkebunan dan selaras dengan tujuannya semula, yaitu dapat memulihkan perekonomian nasional dan dapat menjadi perusahaan dengan produktivitas terbaik di industri gula nasional.

Dana PEN sejumlah Rp327,629 miliar akan dimanfaatkan oleh PTPN X untuk on farm Rp 274,45 miliar, maupun off farm sebesar Rp 53,2 miliar.

“Dana PEN akan kami manfaatkan seoptimal mungkin untuk peningkatan kinerja PTPN X khususnya di komoditas gula, salah satunya untuk perluasan areal (peremajaan tanaman), pembibitan, pembangunan sarana irigasi, menekan down time pabrik, dan sebagainya,” jelas Aris.

Sementara itu, Direktur Pelaksana I Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Dikdik Yustandi menyatakan, pihaknya sebagai special mission vehicle Kementerian Keuangan mendukung upaya PTPN dalam menjalankan rencana bisnisnya. 

Dukungan itu diberikan dalam bentuk pendampingan dan pengawasan semua bentuk pemanfaatan dana investasi pemerintah. 

"LPEI yakin PTPN mampu mengelola dana tersebut dengan baik. Dengan demikian, PTPN akan terus tumbuh dan program pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional berjalan dengan baik," ujar Dikdik.

Sementara itu, PTPN X memulai produksi tahun 2021 ditandai dengan tanam perdana tembakau di kebun Ajong Gayasan Jember (19/5) dan awal giling pabrik gula (PG) Ngadiredjo Kediri (20/5). 

PG Ngadiredjo menjadi pabrik pertama yang mengawali giling di tahun 2021 dan segera diikuti oleh kedelapan pabrik gula lainnya. PG Ngadiredjo akan menggiling tebu sebanyak 732.615 ton dengan rendemen 8,25% dan memproduksi gula sebesar 60.538 ton. Rencananya giling PG Ngadiredjo akan berlangsung hingga September 2021. 

 

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan