PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menandatangani kontrak pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery bersama China Aluminium International Engineering Corporation Ltd. di KBRI Beijing pada Sabtu (11/1).
Direktur Operasi 3 PTPP Abdul Haris Tatang mengatakan proyek pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery ini merupakan milik PT Borneo Alumina Indonesia, perusahaan patungan PT Inalum dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang berlokasi di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
“Dalam pembangunan proyek smelter ini, PTPP bekerjasama dengan China Alumunium International Engineering Corporation Ltd. (Chalieco) yang berperan sebagai kontraktor, yang juga akan bertanggung jawab dalam penyelesaian proyek," kata Haris dalam keterangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (17/1).
Haris mengungkapkan proyek pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery ini menelan investasi sebesar US$850 juta atau sekitar Rp11,6 triliun. Pabrik pemurnian ini ditargetkan beroperasi pada 2022 dan memproduksi 1 juta ton alumunium setiap tahun.
Haris menuturkan, dengan keberhasilan PTPP sebagai kontraktor EPC yang telah memiliki berbagai pengalaman dalam mengerjakan proyek-proyek pembangkit listrik, minyak dan gas, serta industri, adanya proyek Smelter Grade Alumina Refinery ini menambah portofolio pekerjaan di bidang pemurnian atau smelter perseroan.
"Dengan demikian hal tersebut akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan baku sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi komoditas tambang Indonesia," ujar Haris.
Adapun dalam acara penandatanganan tersebut, PTPP diwakili oleh Direktur Operasi 3 PTPP Abdul Haris Tatang yang didampingi Kepala Divisi EPC Nurlistyo Hadi untuk menandatangani kontrak kerja sama.