PT PP (Persero) Tbk memutuskan mengevaluasi kembali seluruh proyek infrastruktur yang dikerjakan perseroan. Khususnya yang terkait dengan metode kerja, standar operasional prosedur (SOP), peralatan dan time schedule pekerjaan.
Komisaris Utama PTPP Andi Gani Nena Wea, mengatakan, maraknya kegagalan kontruksi pada sejumlah infrastruktur, menjadi salah satu fokus utama pembangunan proyek perseroan. Khususnya yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja. "Salah satu proyek yang menjadi perhatian perseroan adalah proyek Terowongan Notog di Banyumas, Jawa Tengah," kata dia dalam keterbukaan informasi.
Terowongan Notog merupakan terowongan single track lengkung, yakni jalur berbelok dengan panjang 260 meter menembus bukit Gamping di Desa Notog Kecamatan Patikraja. Penggalian terowongan dilakukan dari dua arah dan diharapkan akan tembus dalam beberapa hari ke depan.
Jalur kereta api dengan panjang 550 meter ini dapat memangkas jarak tempuh dari Notog menuju Kebasen. Kecepatan maksimum kereta dalam terowongan mencapai 100-120 km/jam.
Sementara total kontrak yang dihadapi atau order book dicapai PTPP per Januari 2018 sebesar Rp 60,4 triliun. Terdiri dari kontrak baru sebesar Rp 2,3 triliun dan kontrak carry over 2017 sebesar Rp 58,1 triliun.
Perolehan kontrak baru PTPP selama Januari 2018 terdiri dari proyek Gedung AEON Apartment Phase 2 (struktur) sebesar Rp 523 miliar. Juga proyek infrastruktur executive Port Merak sebesar Rp 406 miliar. Untuk tahun ini, PTPP menargetkan kontrak baru sebesar Rp 49 triliun atau 20% lebih tinggi dari perolehan kontrak baru yang diraih selama 2017 yakni Rp 41 triliun.