Pengembang kawasan industri terpadu Kota Deltamas, PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) optimis bakal melampaui target marketing sales pada tahun 2019. Sebab, hingga akhir semester I-2019, target tersebut telah mencapai 97,6%.
Direktur Independen dan Sekretaris Perusahaan PT Puradelta Lestari Tondy Suwanto mengatakan, hingga akhir Juni 2019 perseroan mampu meraih marketing sales mencapai Rp1,22 triliun. Angka ini telah mencapai target 97,6% dari terget marketing sales pada 2019 yakni Rp1,25 triliun.
Lebih lanjut, Tondy menyebut bahwa capaian marketing sales pada semester I-2019 melonjak lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp561 miliar.
“Capaian marketing sales tersebut terutama berasal dari penjualan 25 hektar lahan industri dan 12 hektar lahan komersial,” ujar Tondy dalam siaran pers yang diterima Alinea.id, Senin (8/7).
Tondy menjelaskan, total capain marketing sales DMAS pada semester I-2019 tersebut diperoleh pada kuartal I-2019 senilai Rp914 miliar. Sisanya Rp304 miliar diperoleh pada kuartal II-2019.
"Selain capaian itu, masih ada permintaan lahan industri sekitar 150 hektar yang sedang dalam pembicaraan," kata Tondy.
Menurutnya, permintaan terhadap lahan industri tengah meningkat sejak awal tahun, terutama dari investor asing. Selain itu, usainya agenda pemilihan umum (pemilu) merupakan momentum bagi investor untuk mengambil keputusan investasi.
“Melihat kondisi ini, DMAS yakin akan segera lampaui target. Proses pemilu telah berjalan dengan baik dan membuat iklim investasi semakin baik,” ujarnya.
Adapun berbagai pembangunan infrastruktur di timur Jakarta seperti jalan tol layang Jakarta - Cikampek, jalan tol Cibitung-Cimanggis, jalan tol Cilincing - Cibitung, jalan tol Jakarta - Cikampek 2 Selatan, proyek kereta cepat, LRT, serta pembangunan pelabuhan Patimban dan kehadiran bandar udara Kertajati akan meningkatkan daya tarik Kota Deltamas sebagai pusat aktivitas di timur Jakarta.
Sebagai informasi, DMAS merupakan pengembang kawasan terpadu Kota Deltamas, yang berlokasi di Cikarang Pusat, dengan luas area pengembangan mencapai sekitar 3.200 hektar. .
Perseroan terus mengembangkan infrastruktur yang mendukung self-sustained integrated township, terdiri atas area industri, hunian, dan komersial serta mengembangkan fasilitas-fasilitas yang menjamin standar hidup pekerja di kawasan industri, baik bagi penghuni maupun untuk masyarakat di sekitarnya.