PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 20% tahun ini. Pada 2018, RUIS mencatatkan pendapatan dari kontrak sebesar Rp2,2 triliun.
Presiden Director Sofwan Farisyi menyatakan pendapatan 2019 akan diperoleh dari kontrak utama RUIS yaitu jasa penyediaan dan pengolerasian Mobile Offshore Production Unit 'Maleo Producer' (MOPU).
"Kenaikan ini kita harapkan diperoleh juga dari kontrak pengembangan MOPU senilai US$90 juta atau Rp1,1 triliun," kata Sofwan usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) RUIS di Jakarta, Kamis (21/2).
MOPU merupakan fasilitas produksi lepas pantai yang memasok gas 100 mmscfd. Proyek MOPU yang sedang digarap RUIS bersama Santos Madura Offshore Pty Ltd ini terletak di Selat Madura dan tersedia untuk Jawa Timur.
Untuk mencapai target pendapatan dan laba yang sudah ditetapkan, RUIS akan memaksimalkan utilisasi kontrak-kontrak berskala besar yang baru diperoleh dari bisnis jasa penunjang operasi minyak dan gas (migas) di kuartal akhir 2018. Salah satunya, kata dia, tender Blok Mahakam.
Selain itu, RUIS juga akan melakukan program efisiensi secara berkelanjutan atas biaya pelaksanaan proyek dengan melihat peluang dari kontrak-kontrak yang ada.
"Termasuk biaya bunga dari pembiayaan proyek serta memonitor secara ketat biaya umum operasional lainnya," katanya.
Sementara, Sofwan juga mengaku perusahaan optimistis target pendapatan ini dapat diraih pada 2019. Hal ini disebabkan turunnya penjaminan kekayaan yang dipercayai kepada RUIS dari para pemegang saham.
Dari RUPSLB yang baru saja dilaksanakan, para pemegang saham perusahaan menyetujui untuk menjamin sebagian besar atau seluruh kekayaan Entitas Induk Perseroan dan atau Entitas Anak Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada.
Hal ini erat kaitannya dengan rencana pinjaman sindikasi yang tengah diajukan RUIS kepada perbankan maupun non perbankan dengan nilai maksimal US$16.400.000 untuk mendanai kontrak MOPU tadi.
"Pinjaman ini akan digunakan untuk mendanai kebutuhan investasi dan operasional MOPU, sehingga diharapkan bisa memberi nilai tambah bagi peningkatan kinerja RIUS di tahun-tahun mendatang," ujarnya.
Emiten berkode saham RUIS ini, pada 2018 menorehkan pendapatan setelah diaudit sebesar Rp1,3 triliun, atau tumbuh 13% daripada pendapatan 2017.
Adapun faktor yang membuat RUIS berhasil mendongkrak kinerja pada 2018 yakni perolehan kontrak baru dan peningkatan laba bersih.