close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Petugas melayani penjualan telur ayam murah kepada warga saat operasi pasar yang diselenggarakan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di depan taman makam pahlawan, di Kediri, Jawa Timur, Kamis (7/6)./AntaraFoto
icon caption
Petugas melayani penjualan telur ayam murah kepada warga saat operasi pasar yang diselenggarakan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di depan taman makam pahlawan, di Kediri, Jawa Timur, Kamis (7/6)./AntaraFoto
Bisnis
Senin, 02 Juli 2018 14:27

Ramadan dan Lebaran dorong pertumbuhan ekonomi kuartal-II

Laju inflasi pada Lebaran 2018 merupakan yang terendah dibandingkan periode sama sejak 2012.
swipe

Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2018 diperkirakan mencapai 5,2%. Pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2018 diyakini didorong oleh Ramadan dan Idul Fitri 

"Kalau di kuartal kedua ini kami antisipasi pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh Ramadan dan Idul Fitri. Mungkin bisa mencapai 5,2%," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil, Senin (7/2).

Pelaksanaan APBN secara tepat waktu, tepat sasaran dan tepat jumlah dapat menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2018.

Pelaksanaan APBN tersebut, terus dilakukan untuk mendorong confidence di dunia usaha dan masyarakat bahwa penerimaan pemerintah cukup untuk membiayai pengeluaran.

"Melaksanakan APBN dengan seluruh item-nya itu diperlukan. Kami terus lakukan sampai akhir tahun," ujar dia.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2018, Suahasil memperkirakan berada di kisaran 5,2-5,4% dengan kemungkinan besar ada di sisi bawah.

Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan laju inflasi pada Lebaran 2018 merupakan yang terendah dibandingkan periode sama sejak 2012.

Inflasi periode Lebaran pada Juni 2018 tercatat sebesar 0,59% atau lebih rendah dari periode Juli 2016 dan Juni 2017 masing-masing sebesar 0,69%. Juga jauh lebih di bawah periode Agustus 2012 sebesar 0,95%, Agustus 2013 sebesar 1,12%, serta Juli 2014 dan Juli 2015 masing-masing sebesar 0,93%. "Jadi sejak 2011, ini inflasi Lebaran yang terendah," kata Suhariyanto.

Inflasi yang terkendali pada Juni 2018 ini karena harga komoditas pangan seperti telur, cabai merah, beras dan bawang putih tidak mengalami kenaikan.

Meski demikian, tarif angkutan udara maupun tarif angkutan antarkota mengalami kenaikan dan memicu inflasi pada Lebaran 2018 karena tingginya permintaan dari masyarakat.

Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen, seluruhnya mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 2,71% dan inflasi terendah di Medan dan Pekanbaru masing-masing 0,01%.

Dengan inflasi pada Juni 2018 sebesar 0,59%, maka laju inflasi tahun kalender Januari-Juni tercatat sebesar 1,90% dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 3,12%. Sementara itu, pemerintah menetapkan asumsi inflasi nasional pada APBN 2018 sebesar 3,5%.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan