Rancangan APBN 2022 akan difokuskan untuk penanganan kesehatan, perlindungan masyarakat, reformasi struktural dan mengakaselerasi pemulihan ekonomi. Demikian disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani.
Pemerintah, kata dia, sepakat dengan pandangan fraksi-fraksi DPR bahwa pemulihan kesehatan merupakan kunci bagi pemulihan ekonomi.
"RAPBN 2022 disiapkan untuk dapat merespon dinamika dan resiko akibat pandemi yang dapat berubah secara cepat. 2020 dan 2021 adalah tahun pembelajaran yang begitu berharaga. RAPBN yang fleksibel, responsif namun akuntabel sangat penting di dalam menghadapi ketidakpastian yang sangat tinggi," kata Sri Mulyani saat menyampaikan pandangan pemerintah atas pandangan fraksi partai politik di DPR terhadap penyusunan RAPBN dan Nota Keuangan 2022 dalam rapat paripurna DPR, Selasa (24/8).
Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan terus melakukan perbaikan-perbaikan di dalam strategi penanganan Covid-19 agar efektif dalam mengendalikan penularan, mengakselerasi vaksin dan vaksinanasi seluas-luasnya.
"Memperkuat sistem kesehatan nasional dan mendorong penerapan prokes serta kebiasaan baru. Living with endemic," ujar Sri Mulyani.
Dia menerangkan, bahwa APBN menjadi instumen penting dan utama untuk pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, harus dibangun dengan karakteristik responsif, antisipasif, dan fleksibel dalam menghadapi tantangan yang dinamis serta sangat tidak pasti.
"Kami memberikan apresiasi terhadap pandangan fraksi DPR yang telah memberikan dukungan terhadap pemerintah dalam menangani pandemi dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pemerintah meyakini, kekuatan kolektf dari kompnen bangsa akan menjadikan Indonesia makin tnaggung dan tumbuh di dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan tantangan pembangunan ke depan," ungkapnya.
Menurut dia, pandemi Covid-19 menjadi ancaman dan masih menjadi tantangan bagi seluruh dunia. Kata Sri Mulyani, pemerintah sepakat dengan seluruh fraksi DPR bahwa pengendalian pandemi merupakan kunci pemulihan ekonomi secara berkelanjutan.
"Oleh karena itu, pemerintah tetap fokus melindungi keselamatan rakyat di dalam menghadapi resiko Covid-19 yang terus berubah dengan varian-varian baru yang mncul, dan ketidakpastian yang menyertainya," kata dia.