Pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, belanja pemerintah pusat akan turun menjadi Rp2.230 triliun atau setara 5,9% dari outlook 2022 yang senilai Rp2.370 triliun.
“Belanja pemerintah pusat Rp2.230, alokasinya untuk belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp993 triliun dan Rp1.236 triliun untuk belanja non-K/L,” jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani pada konferensi pers: Nota Keuangan dan RAPBN 2023, Selasa (16/8).
Menkeu memerinci besaran anggaran tersebut di antaranya untuk belanja K/L sebesar Rp993,2 triliun mengalami penurunan dari outlook 2022 yang sebesar Rp1.032,5 triliun. Sedangkan untuk belanja non-K/L sebesar Rp1,236 triliun juga menurun dibanding tahun ini, yaitu Rp1.337,5 triliun.
“Anggaran belanja K/L akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, dan memenuhi kebutuhan belanja prioritas. Dan anggaran non-K/L akan digunakan untuk mengantisipasi ketidakpastian situasi global atau menjadi shock absorber untuk melindungi rakyat,” tutur Menkeu.
Sri Mulyani menambahkan, secara garis besar kebijakan belanja pemerintah pusat tahun depan akan berfokus untuk mendukung peningkatan kualitas SDM menjadi lebih terampil dan berdaya saing. Peningkatan tersebut dapat dircapai melalui perbaikan kualitas pendidikan, transformasi sistem kesehatan, dan akselerasi reformasi menuju sistem perlindungan sosial sepanjang hayat dan adaptif.
Anggaran belanja pemerintah pusat juga akan digunakan untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, meningkatkan ketepatan sasaran penyaluran program bansos, subsidi, dan implementasi birokrasi.
Lebih lanjut, menurut Srimul belanja pemerintah pusat juga akan digunakan untuk melanjutkan efisiensi belanja barang nonprioritas, meningkatkan sinkronisasi dan penahanan belanja bantuan pemerintah sekaligus antisipasi dan mitigasi risiko dalam pelaksanaan APBN, bencana dan kegiatan mendesak lainnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam pidatonya mengatakan besaran belanja negara dalam RAPBN 2023 direncanakan mencapai Rp3.041,7 triliun. Ini terdiri dari belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah.
“Gambaran besar arsitektur RAPBN 2023 adalah sebagai berikut. Belanja negara dalam RAPBN 2023 direncanakan sebesar Rp3.041,7 triliun yang meliputi, belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.230,0 triliun, serta transfer ke daerah Rp811,7 triliun,” jelas Presiden Joko Widodo dalam pidato pemaparan RUU APBN Tahun Anggaran 2023 dan Nota Keuangan 2022 pada Rapat Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2022-2023, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (16/8).