Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, realisasi anggaran Kementerian Keuangan hingga Juni 2021 mencapai Rp24,8 triliun. Realisasi itu mencakup badan layanan umum (BLU) dan non-BLU.
Sri Mulyani pun menyebut, realisasi sebesar Rp24,8 triliun tersebut sebesar 53,58% dari pagu anggaran yang sebesar Rp46,28 triliun. Realisasi ini terkontraksi 3,41% (yoy) dibandingkan tahun lalu yang mencapai 55,47% dari pagu.
"Kalau dengan BLU yang di atas realisasinya adalah 53% untuk total. 52% pegawai, barang cukup besar (59,8%), dan belanja modalnya 10,61% agak tertinggal," katanya dalam video conference, Kamis (10/6).
Bendahara negara itu pun menyebut, dari sisi pertumbuhan, realisasi anggaran Kemenkeu mengalami kontraksi dua tahun berturut-turut sejak pandemi Covid-19 melanda di 2020.
"Dilihat dari yoy growth, anggaran negatif growth di Kemenkeu itu, terjadi dua tahun berturut-turut 2020 dan 2021. Tetapi kemenkeu tetap menjaga kinerja capaian," ujarnya.
Adapun, realisasi anggaran Kemenkeu di sepanjang 2020 mencapai Rp62,08 triliun yang berasal dari badan layanan umum (BLU) dan non-BLU atau 94,46% dari pagu sebesar Rp65,72 triliun.
Realisasi itu pun meningkat 10,25% dari realisasi anggaran pada 2019 yang mencapai 85,68% dari pagu anggaran. Realisasi itu meliputi belanja pegawai Rp19,94 triliun, belanja barang Rp40,48 triliun, dan belanja modal Rp1,65 triliun.
“BLU realisasinya Rp33,21 triliun dan non-BLU Rp28,8 triliun. BLU ada yang BPDPKS dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang ada di bawah dan dikelola Kemenkeu,” ujarnya.