Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi investasi pada kuartal III mencapai Rp216,7 triliun atau turun 2,8% secara quarter to quarter (qtq) dibandingkan kuartal sebelumnya.
“Di kuartal III realisasi kami Rp216,7 triliun, secara qtq dibandikan dengan kuartal ke II itu turun sebesar 2,8%. Tetapi secara year on year (yoy) dibandingkan dengan kuartal III-2020 tumbuh sekitar 3,7%,” ucap Bahlil dalam konferensi pers realisasi investasi triwulan ke III 2021, Rabu (27/10).
Menurutnya kuartal III menjadi kuartal yang terberat, sebab Indonesia mengalami kasus kenaikan Covid-19 yang luar biasa.
"Kita tahu bahwa kuartal III ini adalah menurut saya kuartal yang terberat. Sebab kita mengalami pandemi Covid-19 yang luar biasa kenaikannya, mulai dari bulan Agustus itu 1,5 bukan kita kena, sampai dengan angka hari per kasus itu sekitar 50 ribu," tutur Bahlil.
Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa kinerja penanaman modal asing (PMA) langsung atau foreign direct investment (FDI) pada kuartal III-2021 turun 11% secara qtq dan 2,7% secara yoy.
“Memang PMA kita tahu bahwa pada saat PPKM itu banyak tenaga-tenaga ahli gak bisa masuk karena protokol Covid. Yang kedua arus barang masuk dari luar negeri juga agak sedikit terhambat karena persoalan pandemi,” ucap Bahlil.
Lebih lanjut, Bahlil mengatakan di saat foreign direct investment turun 11%, namun penanaman modal dalam negeri (PMDN) naik 6,8 secara qtq dan 10,3% secara yoy.
"Artinya seperti teori bermain bola ala Juventus, menggaet investasi di Indonesia itu saya selalu menganalogikan seperti Juventus, bertahan dan menyerang. Jadi pada saat enggak bisa menyerang karena pandemi Covid-19, kita hajar dalam negeri, begitu longgar kita hajar lagi untuk luar negeri," ucap Bahlil.