close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers virtual BKPM, Selasa (24/2/2021). Tangkapan layar konferensi pers BKPM
icon caption
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers virtual BKPM, Selasa (24/2/2021). Tangkapan layar konferensi pers BKPM
Bisnis
Kamis, 27 Januari 2022 15:43

Realisasi investasi sepanjang 2021 mencapai Rp901,02 triliun

Adapun nilai realisasi itu melebihi target yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo dan target RPJMN.
swipe

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi sepanjang 2021 mencapai Rp901,02 triliun. Adapun nilai realisasi itu melebihi target yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo dan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

"Allhamdullilah. Saya berterima kasih banget karena melebihi target Rp900 triliun atau setara 100,1% dari target. Kami harus membuat strategi di luar kelaziman dan target ini tercapai," jelas Bahlil dalam keterangannya secara daring, Kamis (27/1).

Dia menambakan, realisasi ini mencapai 104,8% dari target RPJM yang hanya senilai Rp856,5 triliun. Dengan total jumlah penyerapan tenaga kerja sebesar 1.207.893 orang.

Realisasi investasi tersebut terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp447 triliun atau 49,6% dari total investasi sepanjang 2021. Angka tersebut naik 8,1% dibandingkan posisi 2020.

Kemudian, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp454 triliun atau 50,4 triliun dari total investasi 2021. Realisasi tersebut naik 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Ini kita bagus sebagai sentimen positif dari asing terhadap implementasi Undang-Undang Cipta Kerja, nah ini harus kita jaga," jelas dia.

Sementara, jika ditinjau dari sebarannya, investasi di luar Pulau Jawa tercatat sebesar Rp468,2 triliun. Sementara di Pulau Jawa mencapai Rp432,8 triliun, atau setara dengan 48% dari total investasi 2021.

Berdasarkan sektoral, industri logam dasar dan perangkat keras menempati urutan pertama dengan nilai Rp117,5 triliun. Kedua, sektor residensial, kawasan komersial dan perkantoran senilai Rp17,4 triliun. Selanjutnya, yaitu transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi sebesar Rp107,4 triliun.

img
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan