Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) mengimbau investor asing yang akan menanamkan modal di sektor properti untuk berkolaborasi dengan pengusaha Indonesia. Ketua Umum REI Soelaeman Soemawinata mengatakan pengembang nasional lebih memahami regulasi yang berlaku hingga kondisi pasar di Indonesia.
"Jadi sebaiknya investor asing berkolaborasi dengan lokal. Karena mereka tahu marketnya dan soal perizinan," katanya usai pembukaan Indonesia International Property Expo (IIPEX) di Jakarta, Rabu (25/9).
Lebih jauh, dia menjelaskan, penguasaan terhadap local content dari suatu daerah pun perlu menjadi pertimbangan bagi investor sebelum berinvestasi.
"Karena local content-nya yang ada di sini itu yang lebih tahu adalah orang lokal itu sendiri," ujarnya.
Menurut Soelaeman, banyak investor asing yang bisa dibilang berhasil menjadi pemain di industri properti dalam negeri. Hanya saja, banyak pula yang berakhir buruk. Untuk itu, lanjut Soelaeman, dibutuhkan kerja sama dengan pihak yang kredibel.
"Tapi memang mungkin tak semua asing bisa sukses di sini, saya menduga tidak semua partner yang (diajak bekerja sama) di sini cukup kredibel," ucapnya.
Seharusnya, katanya, mereka mendapatkan informasi lokal market yang kredibel. Termasuk dalam mendapatkan informasi siapa pengembang yang cocok untuk masing-masing properti.
"Mereka masuk mungkin ke partner yang bukan developer. Kenalan di mana itu masalahnya. Jadi ketika mereka datang gak tahu apa-apa (partnernya)," tutur Soelaeman.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya mencari pemain bisnis properti lokal yang telah berpengalaman dan mengetahui persis soul dari daerah tersebut.
"Sama kayak kita ke luar negeri pasti juga berkolaborasi dengan pemain lokalnya. Karena mereka yang paham soulnya di sana seperti apa," ujarnya.