close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi. Foto Pixabay.
Bisnis
Kamis, 13 Agustus 2020 17:49

Rekomendasi produk reksa dana di tengah pemulihan ekonomi

Di masa pemulihan saat ini, ada peluang investasi tumbuh dua kali lipat.
swipe

Pademi Covid-19 di Indonesia saat ini memasuki babak baru. Setelah pertumbuhan ekonomi turun dalam di kuartal II-2020, pemulihan ekonomi menjadi prioritas pemerintah.

Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen Prihatmo Hari Mulyanto mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan berbagai macam relaksasi dan stimulus, yang pada akhirnya bermuara pada pemulihan bisnis korporasi. Pemulihan bisnis korporasi ini, kata Prihatmo, bisa berdampak pada pemulihan harga-harga efek yang ada di pasar modal.

Di masa pemulihan saat ini, ada peluang investasi tumbuh dua kali lipat ketika indeks saham kembali ke posisi semula. Pria yang kerap disapa dengan nama Hari ini menyebut ada beberapa produk reksa dana yang bisa dimanfaatkan investor di tengah kondisi seperti saat ini.

"Rekomendasi produk yang kami sarankan adalah reksa dana campuran, di mana portofolionya bercampur antara pasar uang, obligasi, dan saham," kata Hari dalam webinar LPPI, Kamis (13/8).

Produk reksa dana campuran memiliki risiko yang lebih rendah ketimbang instrumen berbasis saham. Pasalnya, manajer investasi memiliki keleluasaan yang sangat tinggi untuk berpindah dari satu jenis aset ke kelas aset lain. Produk jenis ini bisa digenggam investor hingga pasar saham sudah mendekati tanda-tanda pulih. Apabila hal itu terjadi, investor bisa mengalihkan investasinya ke saham.

Hari juga menyarankan investor untuk masuk ke reksa dana saham berbasis equity sector rotation. Artinya, investor masuk ke reksa dana saham, tetapi cenderung ke sektor-sektor yang memberikan prospek bagus. Di sinilah fund manager bisa lebih dinamis melakukan pengelolaan aset, untuk memberikan keuntungan yang lebih optimal.

"Peluang lain yang bisa diambil adalah dari dampak perlambatan kredit perbankan maupun kesulitan perusahaan untuk melakukan refinancing. Dengan kondisi ini, investor bisa berinvestasi di reksa dana penyertaan terbatas," tuturnya.

Sekedar informasi, reksa dana penyertaan terbatas berpotensi membagikan return tinggi di atas suku bunga perbankan. 

Kemudian, investor juga bisa mengambil peluang dengan memanfaatkan turunnya aset-aset properti. Dengan kondisi saat ini, kata Hari, properti menjadi sektor yang paling terpukul.

Kondisi itu mengakibatkan banyak perusahaan properti yang melakukan penjualan aset lantaran tuntutan likuiditas. Apabila aset semakin banyak yang dijual, lanjut Prihatmo, maka harga terhadap aset properti akan terkoreksi. 

Kian murahnya harga aset properti menjadi peluang yang menarik, terutama bagi investor yang memiliki wawasan jangka panjang. Harga properti berpeluang kembali merangkak naik setelah ekonomi pulih. Nah, investor bisa masuk ke Kontrak Investasi Kolektif (KIK) berbentuk Dana Investasi Real Estat (DIRE). 

Untuk diketahui, DIRE wajib memiliki aset dasar minimum 80% dari dana kelolaan ke real estat dengan minimum 50% berbentuk investasi langsung. 

"Kami juga menyarankan investor untuk investasi di KIK-DIRE," ucapnya.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan