close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay.
icon caption
Ilustrasi. Pixabay.
Bisnis
Senin, 12 Juli 2021 18:27

Reksa dana saham bisa jadi andalan dana pendidikan anak

Biaya pendidikan mengalami inflasi setiap tahunnya. Reksa dana saham dapat menjadi pilihan investasi dana pendidikan anak bagi orang tua.
swipe

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) periode tahun 2021 telah berakhir, tahun ajaran baru pun siap bergulir. Tidak semua siswa bisa melanjutkan pendidikanya di sekolah negeri, sehingga sekolah swasta menjadi pilihan. 

Namun, pendidikan di sekolah swasta butuh biaya yang tak sedikit. Masih ada orang tua yang tidak menyiapkan biaya pendidikan anaknya dengan baik, sehingga terpaksa harus berutang. Padahal, jenjang pendidikan sangat panjang, dari mulai TK, SMA, dan berlanjut ke universitas, yang butuh biaya besar. 

Lalu, bagaimana caranya agar pendidikan anak aman, dan orang tua pun tidak perlu pusing-pusing mencari dana tambahan untuk membiayai pendidikan anak mereka? 

Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Freddy Tedja mengatakan, periode pendidikan anak bisa diperkirakan. Dengan demikian, orang tua bisa memprediksi saat harus mengeluarkan biaya pendidikan untuk anak. 

Keputusan untuk melanjutkan ke sekolah negeri atau swasta adalah sebuah pilihan. Baik sekolah negeri atau sekolah swasta memiliki keunggulan masing-masing. 

"Namun, belajar dari pengalaman orang tua yang mengikutsertakan anaknya di seleksi PPDB tahun ini, orang tua harus menyiapkan biaya sedini mungkin, sehingga jika anak kita tidak melanjutkan pendidikan ke sekolah negeri, kita sudah memiliki biaya untuk melanjutkan ke sekolah swasta," kata Freddy dalam siaran persnya, Senin (12/7).  
 
Dia melanjutkan, tidak hanya harga barang, biaya pendidikan juga mengalami kenaikan setiap tahunnya, yang saat ini naik di kisaran 15% per tahun. 

"Bisa dibayangkan, jika kita hanya memiliki waktu terbatas untuk menyiapkan biaya sebesar itu, akan banyak dana yang harus disisihkan setiap bulannya. Padahal di sisi lain, ada kebutuhan pokok yang tidak bisa dikesampingkan," ujar dia. 

Oleh karena itu, tuturnya, perlu menyisihkan biaya pendidikan untuk buah hati tercinta sedini mungkin.
 
Buat beberapa pos keuangan

Apabila jangka waktu pendidikan sudah diketahui, menurut Freddy, waktunya bagi orang tua yang menentukan saat harus mulai menyisihkan uang, dan untuk berapa lama. Dengan menyiapkan biaya pendidikan sedini mungkin, cicilan yang harus disiapkan tidaklah besar. 

"Kita bahkan bisa membuat beberapa pos investasi untuk masing-masing jenjang, seperti pos pendidikan SMP, SMA, atau universitas. Oleh karena pendidikan sangat penting untuk buah hati tercinta, kita harus menempatkan dana kita di instrumen investasi yang tepat," tutur dia. 
 
Menurutnya, di era new economy ini, untuk kebutuhan dalam jangka panjang yaitu pendidikan anak sampai jenjang mahasiswa, penempatan di reksa dana saham bisa menjadi pilihan yang tepat. 
  
Salah satu contoh, kata Freddy, adalah reksa dana Manulife Saham Andalan (MSA), reksa dana saham pasar domestik berdenominasi rupiah dengan strategi high conviction. Reksa dana MSA dapat menangkap potensi kenaikan pasar saham Indonesia di era new economy, dengan pemilihan saham yang dikombinasikan secara top down dan bottom up.  

"Bagi orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di luar negeri, bisa menempatkan dananya di reksa dana berdenominasi dolar AS, Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dolar AS (MANSYAF), reksa dana saham yang fokus di sembilan kawasan di Asia Pasifik," kata dia. 

Lebih lanjut, Freddy menuturkan sebagai orang tua kita harus pintar dalam mempersiapkan biaya pendidikan anak. Selain harus memperhitungkan kapan anak melanjutkan ke jenjang TK, SD, SMP, SMA dan universitas, penempatan pada instrumen investasi yang tepat juga menjadi kunci penting. 

"Tetap fokus pada tujuan, serta tambahkan porsi investasi jika ada dana berlebih seperti bonus atau tunjangan hari raya (THR). Ingat, pendidikan adalah investasi masa depan bagi anak. Siapkan dana pendidikan sedini mungkin, agar tidak menyesal kemudian," ucapnya.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan