Puluhan ribu orang turun ke jalan di Serbia pada hari Sabtu untuk memprotes proyek penambangan litium yang diusulkan di lembah Jadar. Namun, Presiden Aleksander Vucic mencurigai bahwa sedang ada gerakan massal untuk kerusuhan dan kudeta terhadap dirinya yang didalangi Barat.
Puluhan ribu pengunjuk rasa berkumpul di Beograd pada hari Sabtu untuk melakukan unjuk rasa menentang penambangan litium di Serbia, meskipun para pejabat memperingatkan tentang dugaan rencana untuk menggulingkan Presiden Aleksander Vucic dan pemerintahannya.
Vucic mengatakan bahwa ia diberi tahu oleh badan intelijen Rusia bahwa "kerusuhan massal dan kudeta" sedang dipersiapkan pada hari Sabtu oleh kekuatan Barat yang tidak disebutkan namanya yang ingin menggulingkannya dari kekuasaan.
Massa yang besar meneriakkan: "Tidak Akan Ada Penambangan" dan "Pengkhianatan, Pengkhianatan."
Beberapa orang di antara kerumunan berbaris menuju dua stasiun kereta api utama ibu kota, mengatakan bahwa mereka akan memblokir lalu lintas kereta api sampai tuntutan mereka mengenai penambangan litium secara resmi dipenuhi.
Pejabat Serbia membandingkan unjuk rasa itu dengan pemberontakan Maidan di ibu kota Ukraina, Kiev, yang menyebabkan tergulingnya Presiden negara itu yang saat itu pro-Rusia, Viktor Yanukovych, pada tahun 2013.
Unjuk rasa itu terjadi setelah berminggu-minggu protes di berbagai kota di Serbia terhadap rencana untuk mengizinkan penambangan litium di lembah subur di bagian barat negara itu.
Rencana itu dibatalkan pada tahun 2022 setelah demonstrasi besar-besaran diadakan yang mencakup pemblokiran jembatan dan jalan utama.
Namun, rencana itu dihidupkan kembali bulan lalu dan mendapat dorongan dalam kesepakatan sementara tentang "bahan baku penting" yang ditandatangani oleh pemerintah Vucic dengan Uni Eropa.
Serbia secara resmi berupaya menjadi anggota UE sambil mempertahankan hubungan dekat dengan Rusia dan Tiongkok.
Memorandum UE tentang penambangan litium dan bahan utama lainnya yang dibutuhkan untuk transisi hijau akan membawa Serbia lebih dekat ke blok tersebut dan akan mengurangi impor baterai litium dan mobil listrik Eropa dari Tiongkok.
Pemerintah mengatakan tambang tersebut merupakan peluang untuk berkembang secara ekonomi, tetapi para kritikus mengatakan tambang tersebut akan menimbulkan polusi dan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki di lembah Jadar.
Penduduk setempat di lembah tersebut sangat menentang tambang yang akan dioperasikan oleh perusahaan tambang multinasional Rio Tinto.
Baik perusahaan Serbia maupun perusahaan tambang tersebut telah berjanji untuk mempertahankan standar lingkungan tertinggi dalam proses penambangan, tetapi para penentang tidak yakin.
Penduduk lembah Jadar mengatakan tidak ada yang dapat meyakinkan mereka untuk menyetujui tambang tersebut. Mereka mengatakan bahwa mereka siap melakukan apa pun untuk mencegah tambang tersebut dibuka.
Puluhan ribu orang telah hadir dalam aksi unjuk rasa perlindungan lingkungan di seluruh Serbia dalam beberapa minggu terakhir yang menjadi tantangan besar bagi Vucic dan pemerintahannya yang semakin otokratis.
Para penentang menginginkan pemerintah untuk secara resmi melarang penambangan litium dan boron di seluruh negeri.