close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PT Mutuagung Lestari Tbk. (MUTU), perusahaan di bidang jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi atau TIC secara resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 9 Agustus 2023. Foto istimewa.
icon caption
PT Mutuagung Lestari Tbk. (MUTU), perusahaan di bidang jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi atau TIC secara resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 9 Agustus 2023. Foto istimewa.
Bisnis
Rabu, 09 Agustus 2023 13:48

Resmi melantai di BEI, IPO MUTU catat oversubscribed 252 kali

MUTU menjadi emiten ke-60 yang melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia di 2023.
swipe

PT Mutuagung Lestari Tbk. atau MUTU International (MUTU), perusahaan di bidang jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi (testing, inspection, and certification) atau TIC secara resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, 9 Agustus 2023 dengan harga pembukaan yaitu Rp108 per saham.

Melalui pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) ini, MUTU melepas sebanyak 942.857.200 lembar saham baru dengan total dana yang akan diperoleh MUTU sebesar Rp101,82 miliar. MUTU menjadi emiten ke-60 yang melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia di 2023.

MUTU telah merampungkan masa penawaran awal atau bookbuilding yang berlangsung 12-24 Juli 2023, dan masa penawaran umum pada 2-7 Agustus 2023. Selama masa penawaran itu, saham MUTU mengalami kelebihan pemesanan atau oversubscribed hingga 252 kali. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Presiden Direktur MUTU International Arifin Lambaga mengatakan. IPO ini menjadi momentum yang tepat bagi MUTU untuk menjadipPerusahaan TIC berbasis environment, social, and governance (ESG) terkemuka yang transparan, accountable dan dapat dipertanggung jawabkan kepada seluruh investor, masyarakat maupun stakeholder.

"Kami berterima kasih ke semua pihak yang mendukung IPO MUTU dapat berjalan dengan lancar. Animo investor juga terlihat sangat tinggi untuk saham IPO MUTU yang tercermin dari oversubscribed hingga 252 kali. Momentum ini membawa MUTU memasuki babak baru dalam industri TIC Tanah Air. MUTU siap menjadi salah satu perusahaan TIC yang dapat diandalkan tidak hanya di Indonesia namun juga di tingkat internasional," ujar Arifin, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/8).

MUTU berencana menggunakan sebesar 66% atau sekitar Rp67,20 miliar dari dana yang diperoleh untuk belanja modal (capital expenditure) guna mengembangkan laboratorium yang sudah ada maupun laboratorium baru yang nantinya menjadi kantor cabang setelah mendapatkan akreditasi.

Sedangkan 34% sisanya atau sebesar Rp34,62 miliar dan ditambah dengan seluruh dana hasil pelaksanaan waran sebesar Rp76,37 miliar akan digunakan untuk keperluan belanja operasional (operational expenditure) yang mencakup biaya pengadaan bahan baku, biaya operasional, biaya pemasaran, termasuk biaya umum dan administrasi.

Head of Investment Banking Trimegah Sekuritas Brian Ronggur Adobe Sihombing mengatakan, posisi MUTU sebagai pemimpin di industri TIC berbasis ESG, menarik perhatian investor baik institusi maupun retail, seiring dengan meningkatnya pemahaman mereka mengenai pentingnya bisnis berkelanjutan. Hal ini terlihat dari tingginya minat investor terhadap saham MUTU sejak awal penawaran umum, sehingga bisa mencapai oversubscribed 252 kali.

"Sejak awal, kami optimistis saham MUTU ini akan menarik untuk dikoleksi oleh investor. Selain pemanfaatan dana yang akan digunakan untuk penguatan modal kerja juga rencana ekspansi yang akan dilakukan perseroan ke depan menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor baik institusi maupun retail," kata Brian.

Sedangkan Direktur Operasional MUTU International, Irham Budiman menyebut, secara sektoral bisnis TIC memiliki prospek cerah di Indonesia maupun secara global. Hal ini karena nilai pasar TIC Indonesia saat ini baru mencapai Rp20 triliun, sementara nilai pasar TIC global di 2027 diperkirakan mencapai US$270 miliar atau sekitar Rp4.000 triliun.

"Kami optimistis dengan peluang pasar yang masih sangat besar untuk dikembangkan oleh MUTU ke depan. Ditambah adanya bursa karbon yang peraturannya baru saja dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan. MUTU mendukung rencana OJK ini, karena MUTU sudah menjadi Lembaga Validasi dan Verifikasi (LVV) Gas Rumah Kaca (GRK) yang terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN), dan menjadi LVV pertama yang terdaftar di Sistem Registrasi Nasional (SRN)," ucap Irham.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan