close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Indonesia akan memberi bantuan teknik penerapan pembangunan ekonomi hijau kepada sejumlah negara di Pasifik, yaitu Tonga, Kepulauan Solomon, dan Samoa. / Antara Foto
icon caption
Indonesia akan memberi bantuan teknik penerapan pembangunan ekonomi hijau kepada sejumlah negara di Pasifik, yaitu Tonga, Kepulauan Solomon, dan Samoa. / Antara Foto
Bisnis
Minggu, 05 Mei 2019 03:20

RI beri bantuan ekonomi hijau bagi negara-negara Pasifik

Indonesia akan memberi bantuan teknik penerapan pembangunan ekonomi hijau kepada sejumlah negara di Pasifik.
swipe

Indonesia akan memberi bantuan teknik penerapan pembangunan ekonomi hijau kepada sejumlah negara di Pasifik, yaitu Tonga, Kepulauan Solomon, dan Samoa.

Selama beberapa tahun mendatang, negara-negara di kawasan Pasifik segera membangun konsep pembangunan di sektor pertanian dan perikanan. Langkah ini ditentukan sejalan dengan program dunia Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Hal itu dijelaskan oleh Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Arifin Rudiyanto dalam Multilateral Meeting: Pertemuan Konsultasi International Fund for Agricultural Development (IFAD) dengan Delegasi Negara Pasifik di Nadi, Fiji, Jumat (3/5). 

Pertemuan ini mempertemukan perwakilan negara-negara di kawasan Pasifik yang difasilitasi International Fund for Agricultural Development (IFAD).

“Area potensial yang menjadi fokus kerja sama ke depan adalah pembangunan kawasan pesisir, pedesaan dan pemuda, juga kemitraan publik dan swasta di sektor pertanian dan perikanan,” ujar Arifin dalam keterangan resmi, Sabtu (4/5).

Selain itu, sumbangsih Indonesia dalam bidang perencanaan dan penganggaran pertanian akan dijalankan melalui peran Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas. 

Kebijakan ini ditempuh dengan landasan juridis Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional oleh Presiden Republik Indonesia.

“Di Indonesia, kami merupakan institusi think tank utama dan garda terdepan di bidang perencanaan dan penganggaran,” tutur Arifin.

Terkait hal itu, sejumlah negara di kawasan Pasifik pun sepakat memperkuat peran IFAD dalam melancarkan kerja sama dengan China. Ini didasari pengalaman dan kapabilitas China dalam mempermudah kemitraan dan penyediaan sumber pendanaan. Kerja sama itu dijalankan dengan memaksimalkan fungsi China-IFAD South-South and Triangular Cooperation Facility.

Arifin menguraikan, beberapa upaya konkret kerja sama itu antara lain berupa pemberian bantuan teknis dan pengembangan kapasitas SDM, pertukaran dan kunjungan, study tour, magang, dan partisipasi dalam seminar internasional. Penguatan praktik dan pengembangan bisnis ke bisnis (B2B) antara China dan negara-negara berkembang di Pasifik juga akan dijalankan.

“Pemerintah Indonesia menyadari IFAD memiliki pengalaman dengan China dalam mengembangkan China-IFAD South-South and Triangular Cooperation Facility,” ujar Arifin.

Pertemuan Konsultasi IFAD dengan Delegasi Negara Pasifik ini merupakan tindak lanjut dari Indonesia-Pacific Forum pada 2017 lalu. Selanjutnya, operasionalisasi forum Indonesia dan negara-negara di kawasan Pasifik ini akan dikoordinasi oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Direktur IFAD untuk Asia dan Pasifik.

img
Robertus Rony Setiawan
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan