close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi di sela-sela konferensi pers Rakernas Kemendag, Kamis (4/3/2021). Hasil tangkapan layar akun YouTube resmi Kementerian Perdagangan.
icon caption
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi di sela-sela konferensi pers Rakernas Kemendag, Kamis (4/3/2021). Hasil tangkapan layar akun YouTube resmi Kementerian Perdagangan.
Bisnis
Minggu, 04 April 2021 10:41

RI-Tiongkok capai kesepakatan dagang Rp20 triliun

Perusahaan Tiongkok akan mengimpor produk sarang burung walet hingga gula.
swipe

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan, Indonesia berhasil mencapai kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok senilai US$1,38 miliar atau Rp20,04 triliun. Nilai tersebut merupakan hasil dari kunjungan kerja ke China pada 1 sampai 3 April 2021 bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.

“Kesepakatan dagang tersebut berasal dari komitmen enam perusahaan Tiongkok yang akan mengimpor produk sarang burung walet, buah tropis khususnya nanas, porang, gula aren dan furnitur,” ungkap Lutfi dalam keterangan resminya, Sabtu malam (3/4).

Lutfi menjelaskan untuk produk furnitur, Shandong Jinruyi Group mengungkapkan minatnya melakukan investasi di Indonesia yang diperkirakan bisa menyerap hingga 3.000 tenaga kerja.

Dia melanjutkan, sejumlah pertemuan diagendakan dalam kunjungan kerja para menteri tersebut, di antaranya pertemuan dengan pejabat pemerintah Provinsi Fujian, Wakil Menteri Perdagangan, China Zhang Ziangchen, serta state councillor atau Menteri Luar Negeri RRT, Wang Yi.

Mendag Lutfi juga bertemu dengan Chairman China Agricultural Wholesale Market Association (CAWA) Ma Zengjun dan Chairman Shandong Timber and Wood Association Yang Yuelu. Selain itu, Mendag juga bertemu dengan para pelaku usaha Tiongkok yang fokus pada perdagangan produk pertanian, perikanan, dan furnitur.

Indonesia, kata dia, juga menargetkan peningkatan ekspor Indonesia ke Tiongkok dalam tiga tahun ke depan. "Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor Indonesia ke Tiongkok menjadi US$100 miliar pada 2024," ujarnya.

Tercatat, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia ke Tiongkok pada 2020 tercatat sebesar US$31,78 miliar atau naik 13,64% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara, total perdagangan kedua negara di tahun yang sama tercatat sebesar US$71,41 miliar.

Adapun selain kesepakatan dagang dan investasi, Lutfi menuturkan, kedua negara sepakat menjajaki kerja sama ekonomi yang lebih dalam dengan melakukan pembaruan dari skema bilateral Economic and Trade Cooperation yang telah terjalin sejak 2011, menjadi Trade and Investment Facility Agreement (TIFA).

Indonesia dan China juga sepakat mengoptimalisasi kesepakatan yang telah terjalin seperti dalam skema ASEAN-China FTA dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Selain itu, kedua negara juga sepakat memperkuat perdagangan multilateral dalam kerangka World Trade Organization (WTO). Pemerintah Tiongkok berharap Indonesia dapat mendukung proposal Investment Facilitation yang sedang digagas di WTO.

Secara umum, ketiga menteri menyepakati penguatan komitmen kedua negara soal isu kawasan, kerja sama ekonomi, investasi, pendidikan, serta penanganan pandemi, pemulihan ekonomi, dan percepatan vaksinasi.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan