close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi. Foto Pixabay.
Bisnis
Rabu, 08 Juli 2020 18:57

Krakatau Steel ajukan dana talangan US$200 juta

Dana talangan akan digunakan guna menggerakkan industri hilir.
swipe

Emiten baja PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) mengajukan dana talangan sebesar US$200 juta atau setara dengan Rp3 triliun kepada pemerintah. Dana talangan tersebut akan digunakan guna menggerakkan industri hilir melalui relaksasi pembayaran konsumen perusahaan yang utamanya adalah industri hilir baja dan industri pengguna baja..

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan selain menggerakkan industri hilir, dana talangan tersebut juga akan digunakan untuk menjaga kontinuitas produksi dan pasokan barang jadi ke konsumen.

"Dana talangan tersebut untuk mendukung industri hilir dan pengguna baja. Saat ini Krakatau Steel hanya memproduksi baja sampai cold rolled steel (CRC). Produk baja turunan diolah industri hilir, sementara saat ini industri hilir dalam kondisi kesulitan," kata Silmy dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (8/7).

Silmy mencermati, kesulitan industri hilir baja saat ini terletak pada terbatasnya fasilitas dan dana yang mereka miliki. Modal kerja yang dimiliki industri hilir tergerus oleh upaya yang mereka lakukan untuk mempertahankan operasional.

Emiten berkode KRAS tersebut akan menggunakan dana talangan sehingga dapat memberikan relaksasi pembayaran ke konsumen yang menggerakkan pasar industri hilir. Dengan demikian, lanjutnya, akan terjadi peningkatan penjualan KRAS sebesar 6% hingga 7%.

KRAS mengakui memiliki kekhawatiran apabila industri hilir mati. Pasalnya, jika industri hilir mati, maka industri hulu juga secara perlahan terancam mati, termasuk KRAS yang bisa kehilangan pesanan.

Silmy menyebut hingga kuartal II-2020 saja telah terjadi penurunan pesanan secara signifikan hingga 60% dari kondisi normal. Hal ini menjadi kekhawatiran KRAS akan kelangsungan industri hilir dan pengguna baja.

"Kami pertahankan supaya mereka (industri hilir) tidak mati, sebab dampak ekonominya besar," ujarnya.

 

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan