Sudah mulai terlihat nuansa Natal dan akhir tahun kemana pun anda pergi akan mudah dijumpai toko mengiklankan diskon liburan. Penurunan harga yang diberikan toko di pusat perbelanjaan sebagai reaksi akan kebiasaan masyarakat di Indonesia menyambut akhir tahun dengan berbelanja, plus persaingan dalam hari belanja online nasional atau Harbolnas.
Diskon yang ditawarkan pada toko-toko pusat perbelanjaan beragam. Mulai dari 15% sampai 70%. Cukup menarik untuk membuat harga barang terasa lebih murah.
Dalam kondisi PDB Indonesia yang terus tumbuh di atas 4%, pertumbuhan upah menguat dan pasar saham yang bisa dinilai menguntungkan. Beberapa pembeli tetap terpancing untuk datang ke toko-toko meski harus bersaing dengan harga yang dijajakan oleh e-commerce.
Seperti disadur dari Fortune.com, alih-alih bersaing pada harga di e-commerce. Toko berinvestasi untuk menarik perhatian pelanggan. Dengan berfokus pada kompetensi inti yakni lewat layanan pelanggan one-on-one, human-to-human, pengalaman indrawi yang merangsang konsumen, dan menjanjikan kepuasan instan. Toko tradisional memiliki kesempatan untuk unggul dari situs web.
Belanja tradisional, di sisi lain, memiliki kekuatan untuk menyenangkan, menggairahkan, dan memberi energi. Nah, toko perlu memanfaatkan itu.
Tempat yang baik untuk memulai adalah dengan menumbuhkan tenaga penjualan terbaik yang tugas utamanya adalah memberikan layanan tanpa cela. Sentuhan manusia adalah kunci.
Penjual harus punya pengetahuan untuk mau didekati dan mau menghabiskan waktu dengan pembeli. Sekedar mendengarkan kekhawatiran dan keterbatasan anggaran mereka. Bahkan penjual harus dapat diakses dan berwawasan luas dalam membantu menemukan hadiah yang sempurna untuk seseorang. Singkatnya, penjual harus tahu bagaimana membuat pelanggan merasa nyaman, sebab situs web tidak dapat melakukan itu.
Penjual perlu memikat pelanggan dengan memamerkan sisi kreatifnya dan membuat pengalaman berbelanja terasa istimewa. Tidak hanya mengandalkan diskon untuk meningkatkan penjualan secara jangka panjang.
Bukan rahasia kalau saat ini toko ritel sedang menderita, tahun ini The Limted, Max Azria, Gymboree, Toys R Us dan Payless Shoes telah menjadi buktinya. Tanpa solusi, jika penjual ritel yang ingin tetap bertahan pada hari natal harus sadar untuk memainkan kekuatan mereka.