close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Depresiasi nilai tukar rupiah, menyeret Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang juga terseok-seok akibat larinya investor asing. / Istimewa
icon caption
Depresiasi nilai tukar rupiah, menyeret Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang juga terseok-seok akibat larinya investor asing. / Istimewa
Bisnis
Kamis, 21 Juni 2018 19:11

Rupiah anjlok tembus Rp14.100 per dollar AS, IHSG rontok

Nilai tukar rupiah kembali anjlok menembus Rp14.100 per dollar Amerika Serikat, membuat IHSG rontok.
swipe

Nilai tukar rupiah kembali anjlok menembus Rp14.100 per dollar Amerika Serikat, membuat  Indeks harga saham gabungan (IHSG) rontok.

Pada perdagangan Kamis (21/6), kurs rupiah di pasar spot dikutip Bloomberg, ditutup melemah 170 poin sebesar 1,22% ke level Rp14.102 per dollar AS. Sepanjang hari ini, rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp14.010-Rp14.108 per dollar AS. 

Setahun terakhir, nilai tukar rupiah di pasar spot diperdagangkan pada rentang Rp13.126-Rp14.213 per dollar AS. 

Saat bersamaan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore, melemah sebesar 170 poin menjadi Rp14.102 per dollar AS dibandingkan posisi pada penutupan sebelum libur panjang Idul Fitri Rp13.932 per dollar AS.

Analis ForexTime (FXTM) Lukman Otunuga di Jakarta, menilai seluruh mata uang pasar negara berkembang terpukul telak oleh dollar AS yang menguat secara umum.

Situasi perdagangan yang semakin tegang antara Amerika Serikat dan China menambah kegelisahan pasar dan memperburuk situasi untuk pasar berkembang.

"Prospek kenaikan suku bunga AS dapat memicu kekhawatiran mengenai arus keluar modal dari pasar berkembang, namun masalah perdagangan global juga menjadi risiko besar," kata dia dilansir Antara, Kamis (21/6).

Lukman mengatakan ketegangan perdagangan dapat menimbulkan kekhawatiran pada memburuknya proteksionisme global yang berdampak negatif pada pertumbuhan pasar berkembang. "Karena itu, mata uang dan saham pasar berkembang dapat semakin melemah," ucap dia.

IHSG turut rontok

Depresiasi nilai tukar rupiah, menyeret Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang juga terseok-seok akibat larinya investor asing.

Pada perdagangan hari ini, IHSG kembali ditutup melemah 61,7 poin atau mencapai 1,05% ke level 5.822,33 setelah sehari sebelumnya juga tertekan. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada level tertinggi 5.922,7-5.815,45.

Transaksi di lantai bursa terbilang ramai dengan volume 6,74 miliar saham ditransaksikan senilai Rp8,64 triliun. Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia mencapai Rp6.533 triliun.

Koreksi IHSG hari ini membuat pelemahan sejak awal tahun kian dalam mencapai 8,39%. Hampir seluruh sektor saham berakhir di zona merah, hanya sektor pertambangan dan perdagangan yang menghijau.

Tekanan IHSG terjadi lantaran pelaku pasar asing masih melanjutkan pelepasan portofolio. Capital outflow inverstor asing hari ini mencatatkan aksi jual bersih Rp833,69 miliar dan mempertebal net sell sejak awal tahun Rp46,31 triliun.

Tercatat sebanyak 141 saham naik, 255 saham menurun, dan 107 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan. Sementara untuk kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga bergerak turun 17,87 poin atau 1,93% menjadi 907,29.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei menguat 137,61 poin (0,61%) ke 22.693,04, indeks Hang Seng melemah 400,12 poin (1,35%) ke 29.296,05, dan indeks Straits Times melemah 15,9 poin (0,48%) ke posisi 3.300.

Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menilai laju bursa saham Asia mencoba berbalik menguat di tengah sentimen negatif masih adanya kekhawatiran akan terjadinya perang dagang.

"Pelaku pasar mencoba memanfaatkan pelemahan harga saham sebelumnya untuk kembali masuk," kata dia.

Sebelumnya, pada Kamis pagi, IHSG BEI dibuka menguat sebesar 6 poin atau 0,10% ke posisi 5.890,06 dari posisi sebelumnya 5.884,04.

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan