close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Berdasarkan data bloomberg, Rupiah diperdagangkan Rp14.004 / dollar AS di awal perdagangan./AntaraFoto
icon caption
Berdasarkan data bloomberg, Rupiah diperdagangkan Rp14.004 / dollar AS di awal perdagangan./AntaraFoto
Bisnis
Selasa, 08 Mei 2018 11:01

Rupiah diperkirakan stabil di kuartal II-2018

Optimisme terhadap ekonomi Indonesia dan prospek pertumbuhan dapat membaik jika konsumsi meningkat menjelang Ramadan.
swipe

Nilai tukar Rupiah kembali mengalami pelemahan pada pembukaan perdagangan Selasa (8/5) pagi. Berdasarkan data bloomberg, Rupiah diperdagangkan Rp14.004 / dollar AS di awal perdagangan. Turun tipis pada saat penutupan yang berada dilevel Rp14.001/dollar AS pada penutupan perdagangan, Senin (7/5) 

Chief Market Strategist FXTM, Hussein Sayed, mengatakan, Rupiah tergelincir ke level terendah karena pertumbuhan PDB Indonesia melambat pada kuartal pertama 2018.

Produk Domestik Bruto Indonesia tumbuh 5,06% YoY, di bawah proyeksi 5,20% karena penurunan ekspor dan pengeluaran konsumsi publik. Walaupun konsumsi konsumen yang lambat adalah faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi. "Hal ini mungkin berubah pada kuartal kedua 2018. Optimisme terhadap ekonomi Indonesia dan prospek pertumbuhan dapat membaik jika konsumsi meningkat menjelang Ramadan.

Pertumbuhan ekonomi yang melambat dapat mempersulit Bank Indonesia (BI) untuk meningkatkan suku bunga. Walau demikian, posisi Rupiah yang mengkhawatirkan dapat menjadi alasan bagi BI untuk bertindak demi melindungi mata uang Indonesia.

Berdasarkan data bloomberg, nilai tukar rupiah juga pernah mengalami pelemahan hingga menembus Rp14.000 per dollar AS. Bahkan pada 25 September 2015, Rupiah berada di level terendah yakni Rp14.963 per dollar AS.

 Sementara, Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah, diperkirakan bersifat sementara.

"Fluktuasi Rupiah yang terjadi akhir-akhir ini, terutama dipengaruhi oleh kebijakan The Fed yang menaikkan suku bunga acuan pada Maret 2018 dan diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga acuan hingga tiga kali pada 2018," kata Nico Omer seperti dilansir Antara.
 

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan