Kurs rupiah jeblok berakibat pada larinya investor asing dari pasar modal dan menekan Indeks harga saham gabungan (IHSG) pascalibur lebaran.
Pasar keuangan setelah libur lebaran tampak memburuk. Tekanan terjadi lantaran The Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat, baru saja mengerek suku bunga acuan Fed Fund Rate.
Pelaku pasar langsung merespons kebijakan The Fed. Akibatnya, nilai tukar rupiah langsung melempem kembali melewati batas psikologis Rp14.000 per dollar AS.
Depresiasi rupiah selama sisa pekan setelah lebaran mencapai 1,1%. Meskipun pada akhir pekan, kurs rupiah kembali menguat 0,11% sebesar 16 poin ke level Rp14.086 per dollar AS di pasar spot seperti dikutip Bloomberg.
Pergerakan kurs rupiah berdampak pada lantai bursa. Pelaku pasar asing melepas portofolio dan mencatatkan net sell selama tiga hari perdagangan mencapai Rp3,84 triliun.
Aksi jual bersih investor asing usai lebaran itu membuat catatan net sell sejak awal tahun melambung menjadi Rp47,28 triliun. Khusus akhir pekan saja, net sell investor asing mencapai Rp969,6 miliar.
Akibatnya, IHSG selama sepekan rontok 2,87% ke level 5.821,82 dari penutupan sebelum lebaran 5.993,62. Pada perdagangan Jumat (22/6), IHSG terkoreksi tipis dari penutupan sehari sebelumnya 5.822,33.
Selama sebulan, IHSG telah merosot 2,7%. Sedangkan, sejak awal tahun ini, IHSG telah melemah 8,4% year-to-date (ytd).
Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Oskar Herliansyah mengatakan, penurunan IHSG selama tiga hari berturut-turut itu membuat kapitalisasi pasar BEI juga turun 2,71% ke posisi Rp6.535,21 triliun dari sebelumnya Rp6.716,99 triliun.
“Rata-rata nilai transaksi harian saham di BEI pekan ini juga mengalami perubahan sebesar 7,61% menjadi Rp9,76 triliun dari Rp10,57 triliun sepekan sebelumnya,” kata Oskar melalui keterangan tertulis, Sabtu (23/6).
Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian saham juga turun cukup drastis sebesar 32,74% menjadi 7,81 miliar unit saham dari 11,61 miliar unit saham. Adapun rata-rata frekuensi transaksi harian saham juga turun 0,33% dari 454.450 kali menjadi 452.950 kali.