close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
IHSG turun 3% ke level 5.898,84 dan rupiah jeblok Rp13.923 per dollar AS. / Istimewa
icon caption
IHSG turun 3% ke level 5.898,84 dan rupiah jeblok Rp13.923 per dollar AS. / Istimewa
Bisnis
Kamis, 26 April 2018 16:21

Rupiah tertekan, IHSG anjlok 3% tinggalkan level 6.000

Tekanan terhadap Indeks harga saham gabungan (IHSG) terus terjadi. IHSG terpuruk & sempat turun 3% ke level 5.898,84 akibat tekanan rupiah.
swipe

Tekanan terhadap Indeks harga saham gabungan (IHSG) terus terjadi. IHSG terpuruk dan sempat turun 3% ke level 5.898,84 meninggalkan angka psikologis 6.000.

Koreksi IHSG terjadi saat lantai bursa regional ditutup bervariasi. Bursa saham Filipina ditutup menguat 0,79%, bursa Shanghai China turun 1,38%, Nikkei Jepang naik 0,47% dan Topix naik 0,25%.

Pada perdagangan Kamis (26/4), IHSG ditutup terperosok 2,81% ke level 5.909,19. Koreksi IHSG diikuti oleh tekananan terhadap saham-saham unggulan.

"Masih efek rupiah terhadap dollar AS," kata analis Recapital Asset Management Kiswoyo Adi Joe saat dihubungi Alinea.id, Kamis (26/4).

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistyo bahkan dijadwalkan akan menggelar konferensi pers terkait anjloknya IHSG. Rencananya, konferensi pers akan digelar usai penutupan perdagangan saham.

Koreksi IHSG terjadi seiring dengan tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Kurs tengah Bank Indonesia mematok nilai tukar rupiah jeblok pada level Rp13.930 per dollar AS, jauh lebih lemah dari hari sebelumnya Rp13.888 per dollar AS.

Akan tetapi, di pasar spot, kurs rupiah berhasil meninggalkan level Rp13.900 dan parkir pada Rp13.885 per dollar AS. Pada akhir perdagangan, rupiah akhirnya berhasil menguat 0,24% dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta masyarakat tenang menghadapi pergerakan kebijakan Amerika Serikat yang berdampak pada penguatan mata uang dollar AS.

"Jadi dalam hal ini, masyarakat diharapkan tenang karena memang terjadi pergerakan," kata Sri Mulyani ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, dilansir Antara, Kamis (26/4).

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu mengatakan bahwa pengaruh penguatan dollar AS terjadi kepada keseluruhan mata uang negara-negara utama maupun negara-negara berkembang.

"Dan kalau kita lihat kemarin pergerakan dalam dua hari terakhir, baik mata uang yang berasal dari negara maju maupun negara berkembang, kita masih pada kisaran yang relatif hampir sama atau bahkan lebih baik sedikit," tutur dia.

Sri Mulyani mengatakan bahwa masyarakat perlu untuk terus diberikan informasi sehingga mereka menjadi lebih tenang bahwa pergerakan ini adalah berasal dari AS, oleh karena itu pengaruhnya ke seluruh mata uang di dunia.

"Beberapa mata uang negara maju bahkan bisa mendapatkan depresiasi di atas 2%. Mata uang di sekitar kita bahkan depresiasinya di atas. Bahkan India melakukan depresiasi lebih dalam karena mereka ingin memacu ekspornya," ujarnya.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak melemah tipis sebesar satu poin menjadi Rp13.923 dibanding posisi sebelumnya Rp13.922 per dollar AS. 

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan