PT Pelita Samudera Shipping Tbk. (PSSI) mendapatkan persetujuan pemegang sahamnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), untuk membagikan dividen sebesar Rp8 per saham atau US$2,97 juta (setara Rp43,3 miliar). Dividen tersebut setara dengan 35% dari total laba bersih perseroan tahun 2020 sebesar US$8,4 juta.
Sementara, sebesar US$421.000 (setara Rp6,1 miliar) atau 5%, disisihkan untuk dana cadangan Perseroan. Sisa laba bersih tahun berjalan sebesar US$5,04 juta atau 60% dicatat sebagai laba ditahan perseroan.
Selain membagikan dividen, sebagai bagian dari peningkatan target ekspansi bisnis ke pasar internasional, RUPST juga menyetujui penambahan anggota dewan komisaris, yakni Loh Niap Juan sebagai anggota Komisaris yang baru. Loh Niap Juan merupakan Chief Corporate Officer dari IMC Group Singapura, bagian dari IMC Group Corporate Strategy, untuk investasi portfolio, governance, dan manajemen.
Untuk mendukung rencana pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, RUPST juga menyetujui fasilitas pinjaman jangka panjang sebesar US$13,9 juta atau setara Rp200 miliar, dengan tenor sampai empat tahun, untuk pendanaan jangka panjang dari Bank Permata Indonesia.
Pinjaman jangka panjang ini menjadi bagian dari strategi ekspansi armada berkelanjutan. Salah satunya, untuk pembelian tiga set kapal tunda (tugboat) dan tongkang. Adapun pada kuartal I-2021, perseroan telah melakukan pembelian dua unit tugboat, dan telah memberikan hasil positif.
Segmen kapal tunda dan tongkang (T&B) menyumbang pendapatan usaha tertinggi sebesar US$8,7 juta pada akhir kuartal I-2021, termasuk kenaikan signifikan sebesar 1.708% pada pendapatan sewa berjangka (time charter revenue) menjadi US$2,3 juta dari US$125 ribu periode yang sama tahun lalu.
Penambahan armada tugboat ini sejalan dengan target diversifikasi bisnis perseroan. Segmen T&B berhasil mendapatkan kontrak baru dan ekspansi ke pengangkutan bauksit pada kuartal I-2021 di area Kalimantan Barat, di samping pengangkutan komoditas nikel dan batubara. Target diversifikasi multi kargo transport selain batu bara adalah 29%, yakni dari segmen kapal curah besar (MV) sekitar 17%, dan segmen T&B sebesar 12%.
Adapun agenda terakhir dalam rapat tahunan adalah menyetujui pembelian kembali saham perseroan (buyback) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 300 juta lembar saham, atau 5,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Buyback ini akan dilakukan secara bertahap, terhitung sejak 17 Juni 2021-16 Juni 2022.
Direktur Utama Pelita Samudera Shipping Iriawan Ibarat mengatakan, buyback didasari atas arus kas perseroan yang melebihi jumlah diperlukan dalam mempertahankan peningkatan dan pertumbuhan, dan tingkat kewajiban utang (leverage) yang baik.
"Serta bertujuan untuk meningkatkan laba per saham, fleksibilitas lebih besar dalam mengelola modal jangka panjang, mencapai struktur permodalan yang efisien, serta pengembalian Return on Equity secara berkelanjutan," ucap dia dalam keterangan resminya, Rabu (23/6).