Dua orang konglomerat terkaya di Indonesia resmi membeli bank baru. Mereka adalah Michael dan Robert Budi Hartono, pemilik PT Bank Central Asia Tbk.
BCA mengakuisisi kepemilikan saham PT Bank Royal Indonesia dengan nilai akuisisi Rp1 triliun pada 16 April 2019. Akuisisi itu telah mendapatkan restu pemegang saham BCA dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan perseroan akan menjadikan Bank Royal sebagai bank digital yang fokus pada segmen kredit online. Prosesnya diharapkan bakal rampung pada kuartal III-2019.
Manajemen emiten bersandi saham BBCA tersebut akan membuat Bank Royal menjadi bank digital yang menyalurkan kredit untuk sektor usaha kecil dan menengah (UKM), serta supply chain.
Menurut Jahja, nasabah Bank Royal akan dipasok dari data base milik BCA. Bank dengan aset lebih dari Rp830 triliun itu akan memilah-milah nasabahnya untuk ditawarkan kredit digital.
Kendati demikian, Jahja memastikan data nasabah BCA tidak akan diberikan langsung kepada Bank Royal. Dia menjamin kerahasiaan data nasabah tetap terjaga.
"Jadi kami tau mana customer bagus, kami tawarkan kredit ke mereka, ini Bank Royal ada produk ini," ujar Jahja dalam paparan publik di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (24/7).
Konsep bisnis pinjaman bank digital ini, kata Jahja, akan berbeda dengan teknologi finansial (financial techonolgy/fintech), khususnya peer to peer lending (p2p lending).
"Bedanya kami dengan fintech, mereka tak punya data base dan menawarkan dengan algoritma," ujar Jahja.
Dengan rencana masuknya BCA ke bisnis ini, Jahja berharap BCA bisa memberikan bunga yang jauh lebih ringan kepada krediturnya. Sebab menurut Jahja, saat ini fintech memberikan bunga yang sangat tinggi.
"Fintech itu bunganya tinggi banget. Nah, kalau kami bisa masuk, nanti harapan kami bunganya tak setinggi itu. Tapi kami belum bisa memperkirakan berapa bunga yang akan dikenakan," ujarnya.
Jahja melanjutkan, transformasi Bank Royal menjadi bank digital ini diperkirakan akan rampung tahun depan. Saat ini pihaknya tengah menunggu restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Rencana ekspansi bisnis ini membuat saham BBCA ditutup menguat. Dikutip dari Bloomberg, saham BBCA naik 0,24% sebesar 75 poin ke level Rp31.250 per lembar dengan kapitalisasi pasar Rp770,46 triliun.
Sebagai informasi, mayoritas saham BBCA dimiliki oleh keluarga Hartono, konglomerat terkaya di Indonesia pemilik Grup Djarum. Kakak beradik Robert Budi dan Michael Hartono ditaksir memiliki kekayaan US$35 miliar setara Rp490 triliun versi majalah Forbes 2018.