close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi tambang Freeport Indonesia. Dokumentasi Freeport.
icon caption
Ilustrasi tambang Freeport Indonesia. Dokumentasi Freeport.
Bisnis
Jumat, 24 Januari 2020 15:27

Saham Freeport McMoran rontok karena produksi turun

Saham Freeport-McMoRan Inc anjlok 9% menjadi US$11,98.
swipe

Harga saham Freeport-McMoRan Inc anjlok 9% menjadi US$11,98 setelah perusahaan melaporkan penurunan produksi tembaga kuartal IV-2019 turun dan memperkirakan pengeluaran lebih tinggi pada tahun ini. Peningkatan pengeluaran ini karena transisi tambang tembaga raksasa Grasberg di Indonesia ke penambangan bawah tanah.

Produksi tembaga di Grasberg turun 14% pada kuartal IV-2019 dan total produksi logam turun 1,7% menjadi 827 juta pon.

Sementara, Freeport telah menghabiskan miliaran dolar dalam peralihan dari tambang terbuka yang menipis dan mengembangkan tambang bawah tanah yang hidup berdampingan. Hal ini dilakukan untuk membantu mencapai biaya rendah, produksi yang tahan lama, dan menghasilkan arus kas yang signifikan di masa depan.

Perusahaan itu mengatakan pihaknya memperkirakan belanja modal untuk 2020 menjadi sekitar US$2,8 miliar , lebih tinggi dari tahun lalu, termasuk US$1,8 miliar  untuk proyek-proyek besar. Perusahaan juga telah mengalokasikan US$500 juta lagi untuk pengembangan smelter baru di Indonesia.

"Kami pikir pasar telah mengambil pandangan jangka pendek 2020 dan fokus pada capital expenditure (belanja modal) terkait smelter, pedoman kuartal pertama dan biaya tunai," kata Analis Deutsche Bank, Chris Terry.

Unit biaya tunai bersih diperkirakan rata-rata US$1,75 per pon tembaga untuk 2020, kata perusahaan itu, dibandingkan dengan US$1,74 tahun lalu.

Freeport memperkirakan penjualan 725 juta pon tembaga dan 105.000 ounce emas pada kuartal pertama.

Kepala Eksekutif Richard Adkerson mengatakan tembaga akan diuntungkan bahkan selama pertumbuhan global sedang, tetapi menambahkan harga saat ini masih jauh di bawah insentif yang diperlukan untuk menarik pasokan baru.

Harga rata-rata yang diterima Freeport untuk tembaga turun sedikit menjadi US$2,74 per pon pada kuartal keempat.

Harga tembaga telah rebound karena kesepakatan perdagangan Fase 1 antara Amerika Serikat dan China mengurangi tekanan pada logam merah. Harga tembaga, sering dilihat sebagai ukuran kesehatan ekonomi, membukukan kenaikan bulanan terbesar dalam dua tahun pada Desember.

Penghasilan bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham jatuh menjadi US$9 juta dari US$485 juta  dalam tiga bulan yang berakhir pada 31 Desember, karena perusahaan tersebut membukukan provisi pajak sebesar US$329 juta, dibandingkan dengan keuntungan US$552 juta pada periode tahun lalu.

Tidak termasuk item satu kali, Freeport menghasilkan dua sen per saham, sementara analis memperkirakan titik impas, menurut data IBES dari Refinitiv.
 

img
Laila Ramdhini
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan