Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus merosot sejak pertama kali melantai di bursa (intial public offer/IPO). Saat itu, harganya dibanderol Rp338/saham.
Hanya sehari setelah IPO harga saham GOTO meroket ke Rp400/saham. Setelahnya, ambrol Rp364/saham bahkan sempat di bawah Rp100/saham.
"Saham GOTO juga sempat dikunci (lock up) oleh BEI hingga 8 bulan. Sehari setelah dibuka pada awal Desember 2022, nilainya justru hancur lagi hingga menyentuh ARB (auto rejection bawah)," kata Koordinator Germak, Rusdi.
Rusdi melanjutkan, harga saham GOTO pada 1 Desember turun lebih dari 58% dibandingkan harga IPO sebesar Rp338/saham. "Dengan demikian, nilai pasar GOTO anjlok dari Rp400,3 triliun saat penawaran perdana menjadi tinggal Rp167 triliun saja."
GOTO, ungkapnya, tidak pernah untung sejak pertama berdiri. Sebab, menanggung kerugian hingga Rp99,3 triliun pada 30 September 2022.
"Menanggapi kondisi tersebut, kami berharap Menteri BUMN, Bapak Erick Thohir, segera mengevaluasi terhadap PT Telkom yang telah lama memberi manfaat dan berdikari melayani masyarakat Indonesia," katanya.
Telkomsel, anak usaha PT Telkom (Persero) Tbk, merupakan perusahaan pelat merah yang berinvestasi di saham GOTO. Operator seluler ini tercatat memiliki 23,72 miliar lembar saham GOTO.
Rusdi pun mendorong aparat hukum, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun Kejaksaan Agung (Kejagung), menindak tegas pimpinan PT Telkom. Sebab, investasi ke GOTO merugikan perusahaan negara ini.
"Harus segera menginvestigasi permasalahan ini karena merugikan PT Telkom dengan memanggil dan memeriksa Direktur Utama PT Telkom atas kasus investasi GOTO yang riskan merugikan negara," tandasnya.