Harga IPO saham PT Urban Jakarta Propertindo dipatok Rp1.000-Rp1.250 per lembar dengan target maksimum Rp750 miliar.
PT Urban Jakarta Propertindo Tbk. berencana menggelar penawaran umum saham perdana (initial public offering/ IPO) dengan melepas 600 juta lembar saham kepada publik. Jumlah itu setara dengan 16,85% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Perseroan juga akan mencatatkan saham baru yang merupakan konversi dari pinjaman sejumlah 400 juta lembar saham atau sebanyak 11,23%. Sehingga, total saham baru yang diterbitkan sebanyak 1 miliar lembar, setara dengan 28,08% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Perseroan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 840 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan yang ditawarkan ke masyarakat.
Adapun periode pelaksanaan waran adalah mulai dari 12 Juni 2019 sampai dengan 10 Desember 2021. Penerbitan saham baru dalam rangka pelaksanaan konversi tidak disertai penerbitan waran.
Pengembang hunian terpadu tersebut menawarkan harga saham baru pada kisaran Rp1.000-Rp1.250 per lembar. Dengan demikian, potensi dana yang diperoleh perseroan dari IPO ini adalah Rp600 miliar hingga Rp750 miliar.
"Dana yang diperoleh akan digunakan untuk akuisisi lahan di wilayah Jabodetabek sekitar 50%, kemudian 30% untuk belanja modal dan pengembangan, serta sisanya sekitar 20% untuk modal kerja perseroan," ujar Direktur Utama Urban Jakarta Tri Rachman Batara saat paparan publik di Pacific Place, Jakarta, Kamis (1/11).
Perseroan menunjuk PT RHB Sekuritas Indonesia dan PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana efek (underwriter) dalam aksi ini. Masa penawaran awal (bookbuilding) dijadwalkan pada 9 hingga 12 November 2018 dengan tanggal efektif pada 30 November 2018.
Masa penawaran umum dilakukan pada 4-16 Desember 2018 dengan perkiraan tanggal pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Desember 2018.
Aset lancar perseroan pada semester I-2018 mengalami kenaikan sebesar Rp17,3 miliar atau sebesar 1,69% dibandingkan dengan semester sebelumnya.
Hal ini ditopang adanya peningkatan pada aset real estate sebesar Rp162,31 miliar atau sebesar 43,09%, sejalan dengan terlaksananya pembangunan proyek-proyek yang dimiliki oleh perseroan.
Sementara, pendapatan Urban Jakarta semester I-2018 sebesar Rp52,4 miliar, meningkat sebesar 44% dibanding pendapatan tahun 2017. Peningkatan ini terjadi karena perseroan telah menjual apartemen Lot 1 di proyek Gateway Park di semester I-2018, di mana pada tahun 2017 perseroan baru menjual ruko di proyek Gateway Park.