PT Pool Advista Finance (PAF) berencana melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas 800 juta lembar saham atau setara dengan 23,92% ke publik dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana saham.
Selain itu, perseroan juga akan melepas 800 juta waran dengan perbandingan komposisi saham dan waran 1:1.
"Masuknya kami ke bursa merupakan salah satu strategi perseroan dalam meningkatkan pertumbuhan aset dan profit dengn memanfaatkan sumber dana dari pasar modal," ujar Direktur Utama PAF Asa Mirzaqi dalam Due Dilligence Meeting di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, Rabu (24/10).
Strategi lain yang dilakukan yaitu, mengembangkan sistem teknologi informasi (IT) dan infrastruktur pada awal 2019. "Serta meningkatkan pembiayaan dengan prinsip syariah," imbuh Asa.
Perusahaan yang berfokus pada pembiayaan sektor produktif dan menyasar kalangan korporasi tersebut menawarkan harga di kisaran Rp125-150 per saham. Dengan demikian, potensi dana yang diperoleh perseroan dari IPO ini adalah Rp100-120 miliar.
Pendanaan lewat IPO tersebut nantinya akan dipergunakan untuk investasi pengembangan infrastruktur perusahaan sebesar 50%. Sisanya akan digunakan oleh perusahaan yang terafiliasi dengan PT Pool Advista Indonesia Tbk. (POOL) tersebut untuk modal kerja.
Masa penawaran umum akan dilakukan pada 7 November 2018 hingga 9 November 2018. Sementara itu, perusahaan tersebut dijadwalkan untuk melantai pada 14 November 2018.
Perusahaan menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia sebagai pelaksana penjamin efek dalam aksi ini.
Direktur Keuangan PAF Raden Ari, mengatakan, prospek industri pembiayaan di Indonesia yang masih menunjukkan prospek positif, menjadi alasan utama perseroan melakukan IPO.
"Peningkatan aset industri multifinance di akhir Juli 2018 yakni menembus Rp 38 triliun atau naik 8,2% year on year (YoY)," ujar Raden Ari.
Sebagai tambahan informasi, hingga Juli 2018 PAF mencatatkan total pembiayaan senilai Rp 258,35 miliar.
Nilai tersebut terdiri dari pembiayaan investasi sebesar Rp 90,08 miliar, pembiayaan modal kerja Rp 85,14 miliar, pembiayaan multiguna Rp 82,91 miliar dan pembiayaan syariah Rp 220 juta.
Sedangkan pada 2017, perusahaan memperoleh laba bersih senilai Rp 27,06 miliar atau meningkat 30,78% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 2016 senilai Rp 20,69 miliar.
Hingga saat ini, PAF mengandalkan pembiayaan konvensional dan syariah sebagai bisnis pembiayaan utamanya. Untuk produk pembiayaan syariah diantaranya ijarah multijasa, Ijarah al Muntahiya bit Tamlik atau IMBT (leasing) dan murabahah (jual-beli).